081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Adania Shibli, Penulis Palestina yang Batal Dapat Penghargaan Frankfurt Book Fair

Adania Shibli, Penulis Palestina yang Batal Dapat Penghargaan Frankfurt Book Fair

Haidiva.com- Adania Shibli, penulis buku, batal mendapatkan penghargaan Frankfurt Book Fair (FBF). Ajang internasional ini menolak memberi penghargaan karena mereka lebih berpihak ke Israel.

Penulis kelahiran Palestina ini seharusnya penghargaan tersebut dianugerahkan kepadanya pada 18-22 Oktober 2023. Novel Minor Detail karya Adania Shibli menuai pro kontra karena dituduh anti-Semitisme atau anti-Yahudi karena meski novel fiksi, latar belakangnya di ambil dari konflik Israel dan Palestina.

Pembatalan ini menuai kritik dari banyak sastrawan dunia. Salah satunya Ikatan Penerbit Indonesia atau Ikapi yang membatalkan partisipasinya dalam ajang tersebut. Mengutip dari Los Angeles Times, lebih dari 1000 sastrawan di dunia seperti Colm Tóibín, Hisham Matar, Kamila Shamsie, William Dalrymple, Annie Ernaux, Olga Tokarczuk, bahkan penulis pemenang hadiah Nobel Abdulrazak Gurnah, mengkritik pembatalan tersebut. Mereka menyebut ini sebagai pembungkaman.

Baca juga: Novel Indonesia tentang perempuan kuat

Berpendidikan tinggi

Adania Shibli lahir pada tahun 1974. Dia memegang gelar Ph.D. dari University of East London dalam Studi Media dan Budaya. Disertasinya berjudul Terror: A Study of the Visual Compositions of the 9/11 Attacks and Major Attacks in the ‘War on Terror’ by British and French Television Networks.

Dia juga menyelesaikan beasiswa pasca-doktoral dari EUME c/o Institute for Advanced Study di Berlin. Shibli pernah mengajar di Universitas Nottingham. Sejak 2013, bekerja sebagai profesor paruh waktu di Departemen Filsafat dan Kajian Budaya di Universitas Birzeit, Palestina.

Poliglot

Kelahiran Palestina, Adania Shibli tidak hanya fasih berbahasa Arab. Shibli juga mahir berbahasa Inggris, Ibrani, Prancis, Korea, dan Jerman. Guru besar ini tinggal di Yerusalem dan Berlin. Karyanya berupa novel, drama, cerita pendek, dan esai yang diterbitkan dalam berbagai bahasa.

Tak hanya itu, ia juga kerap menerbitkan bukunya di majalah-majalah sastra Eropa dan Timur Tengah sejak 1996. Tiga novelnya ditulis dalam bahasa Aran, suku kuno Spanyol.

Baca juga: Muslimah pemimpin politik masa kini

Banyak penghargaan

Adinia Shibli banyak dianugerahi penghargaan. Di antaranya Penghargaan Penulis Muda Qattan-Palestina pada 2001 untuk novelnya Masaas atau dalam bahasa Inggris berjudul Touch pada 2003. Karya lainnya Kulluna Ba’id bethat al Miqdar aan el-Hub yang artinya We Are All Equally Far from Love.

Selain itu dia juga menerima Penghargaan Penulis Muda Palestina yang dianugerahi oleh Yayasan AM Qattan untuk novelnya Touch pada 2001 dan We are all equally far from love pada 2003. Novelnya Minor Detail yang diterjemahkan oleh Elisabeth Jaquette juga masuk dalam nominasi National Book Award for Translated Literatur 2020 dan The International Booker Prize 2021.

Pernah ke Indonesia

Indonesia pernah juga memberikan penghargaan sebagai penulis berprestasi dan inspiratif. Adania Shibli pernah diundang oleh Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta atau DKJ dalam acara Jakarta International Literary Festival atau JILF pada 2019 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Di acara tersebut, Shibli menjadi pembicara utama karena dinilai sebagai penulis yang berprestasi dan diharapkan memberikan perspektif yang berbeda.

Spread the love

One thought on “Adania Shibli, Penulis Palestina yang Batal Dapat Penghargaan Frankfurt Book Fair

  1. Viral Istilah ‘Got Israeled’ di Media Sosial, Ini Artinya
    November 15, 2023 at 10:37 am

    […] Baca juga: Mengenal Adania Shibli, penulis Palestina yang batal dapat penghargaan Frankfurt Book Fair […]

Comments are closed.