Haidiva.com-Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak membuat orang bermalas-malasan hingga kehilangan privasi. Misalnya yang dilakukan oleh pendaki gunung yang berhasil menaklukkan Everest di Pegunungan Himalaya.
Dikutip dari Reuters, ada tiga rekor baru yang dipecahkan oleh pendaki gunung dunia. Pandemi Covid-19 terbukti tak melunturan tekad mereka.
Penakluk tertua di Amerika
Arthur Muir (75) menjadi laki-laki Amerika tertua mencapai puncak tertinggi dengan ketinggian 8.848,86 meter pada Minggu lalu, 23 Mei 2021. Uniknya, pendakian kakek enam cucu ini tak direncanakan.
Arthur berhasil menaklukkan Everest meski mengalami patah tulang di kaki. Ia mengatakan perjalananya sangat melelahkan. Apalagi Arthur harus menghadapi cuaca di puncak gunung yang tak menentu.
Baca juga: Resep nikah awet ala kakek nenek terkenal di dunia
“Sejatinya, saya kaget ketika benar-benar sampai di sana (puncak Everest). Saya terlalu lelah untuk berdiri, di dalam cuaca yang sangat berangin dan dingin,” ujar Arthur.
Arthur mengalahkan rekor yang dibuat pria Amerika tertua sebelumnya Bill Burke (67) yang menaklukan puncak tertinggi Everest pada 2009.
Pendaki perempuan tercepat di dunia
Pendaki bernama Tsang Yin-Hung (45) asal Hong Kong menjadi pendaki perempuan tercepat. Guru sekolah ini hanya membutuhkan waktu 26 jam saja agar sampai puncak Everest, tepatnya 2 jam 50 menit.
Rekor Tsang Yin-hung ini mengalahkan catatan pendaki perempuan tercepat sebelumnya. Di tahun 2017, Jhangmu lama mendaki gunung tertinggi di dunia itu dengan durasi 39 jam 6 menit.
Baca juga: Tips bisnis perempuan terkaya di Rusia
“Saya merasa lega dan tentunya bahagia karena sedari awal tidak mengejar untuk memecahkan rekor. Saya hanya ingin menantang diri saya sendiri, jadi saya sangat lega karena bisa membuktikan hasilnya baik kepada murid-murid saya maupun kepada teman- teman,” tutup Tsang.
Pendaki buta pertama di Asia
Cerita ajaib lainnya berasal dari pendaki Cina. Zhang Hong (46), menjadi penakluk Everest pertama di Asia yang mempunyai keterbatasan penglihatan alias buta. Ia juga orang buta ketiga di dunia yang mencapai puncak Everest.
Zhang berhasil menyelesaikan penaklukannya bersama tiga pemandu. Mereka bertugas menunjukkan arah padanya meski tetap saja tak mudah.
“Saya tidak dapat melihat ke mana saya berjalan, dan saya tidak dapat menemukan pusat gravitasi saya, jadi kadang-kadang saya akan jatuh,” kata Zhang.
Otoritas Pemerintah Nepal membuka kembali Gunung Everest pada bulan April kemarin untuk orang asing. Kawasan ini sempat ditutup tahun lalu karena pandemi Covid-19.