081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Pahami Attachment Styles, Gaya Keterikatan dengan Pasangan

Pahami Attachment Styles, Gaya Keterikatan dengan Pasangan

Haidiva.com-Gaya keterikatan atau attachment styles adalah pada pola perilaku dan perasaan yang terbentuk dalam hubungan interpersonal, terutama pada masa kanak-kanak dengan orang tua, dan terbawa ke dalam hubungan romantis di masa dewasa. Memahami gaya keterikatan diri dan pasangan dapat membantu membangun hubungan yang lebih sehat dan aman.

Gaya keterikatan pertama kali dibahas oleh John Bowlby lewat Attachment Theory. Ia mengatakan, memahami attachment styles dapat meningkatkan komunikasi dan pemahaman dalam hubungan. Pemahaman ini juga mampu mengatasi konflik dan membangun hubungan yang lebih kuat, menghindari pola hubungan yang tidak sehat, menciptakan hubungan yang lebih aman dan stabil.

Berikut adalah empat jenis gaya keterikatan menurut John Bowlby

Baca juga: Kenali apology languages, 5 bahasa meminta maaf

Aman (Secure)

people and healthy eating concept – happy couple cooking food at home kitchen

Individu dengan gaya keterikatan aman merasa nyaman dengan keintiman dan kemandirian. Pasangan yang mempunyai gaya ini cenderung percaya diri dalam hubungan dan mampu berkomunikasi secara terbuka. Individu yang mempunyai gaya keterikatan aman ialah paling siap menghadapi perkawinan.

Cemas (Anxious)

Individu dengan gaya keterikatan cemas memiliki rasa haus akan kedekatan dan takut ditinggalkan. Mereka sering cemburu dan posesif, dan membutuhkan validasi dan kepastian terus-menerus dari pasangan. Gaya keterikatan ini bisa muncul pada orang yang pernah mengalami pengkhianatan dalam sebuah hubungan.

Menghindar (Avoidant)

Individu dengan gaya keterikatan menghindar tidak menyukai keintiman dan merasa terbebani oleh komitmen. Mereka mandiri dan tidak suka bergantung pada orang lain.

Baca juga: Kenali 5 bahasa cinta untuk pahami pasangan

Kacau (Disorganized)

Individu dengan gaya keterikatan kacau memiliki pola perilaku yang tidak konsisten dan sulit untuk menjalin hubungan yang stabil. Mereka mungkin mengalami trauma masa lalu yang memengaruhi cara mereka menjalin hubungan.

Gaya keterikatan aman adalah paling ideal sementara yang lainnya masih bisa diubah. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengubah ke arah aman. Misalnya dengan melakukan terapi yang dapat membantu individu memahami asal-usul gaya keterikatan mereka dan belajar pola komunikasi dan interaksi yang lebih sehat.

Selain itu, individu sebelum menikah perlu memahami ciri-ciri gaya keterikatan diri dan bagaimana hal itu memengaruhi hubungan. Berkomunikasi dengan pasangan tentang kebutuhan dan ekspektasi dalam hubungan bisa membangun rasa saling percaya dan aman dengan pasangan.

Spread the love