Haidiva.com-Artis telenovela ternama Thalia merancang pertemuan dengan aktor Eduardo Capetillo untuk mengenang kariernya di masa lalu. Mereka adalah lawan main di serial berjudul Marimar. Pertemuan itu dilakukan setelah 27 tahuh setelah telenovela tersebut mengudara di tahun 1994.
“Bagiku, berperan sebagai Sergio Santibanez menjadi tanda karierku di televisi. Itu membuatku sangat bangga,” kata Eduardo seperti dikutip dari The News Glory.
Aktor berusia 50 tahun itu mengatakan namanya dikenal di seluruh dunia berkat Marimar. Bahkan, penggemarnya mengatakan telah memberi nama anak-anak mereka dengan nama tokoh di telenovela tersebut.
Eduardo juga menyampaikan kekaguman terhadap lawan mainnya yang total berperan. Sebagai seorang diva, Thalia dianggap mampu bermain bagus sebagai orang miskin dan tak takut kotor. Karena itulah, ia senang dapat bertemu kembali melalui kanal Youtube Thalia.
Baca juga: Daftar judul telenovela yang pernah tenar di Indonesia
“25 tahun kemudian dan aku masih merasakan cinta dan perhatian yang sama untuk Marimar dan semua yang direpresentasikan, dan terus merepresentasikan untukku!” tulis Thalia di Instagram pribadinya
Pertemuan tersebut memang bertujuan mengenang serial yang sempat booming puluhan tahun lalu. Ide sekuel baru belum tentu ada, namun bisa jadi pertemuan tersebut berujung pada mereka bermain telenovela bersama kembali.
Marimar, kisah cinderella pendendam dari Meksiko
Telenovela Marimar menjadi pemantik menjamurnya drama berkisah bak cinderella, gadis miskin yang jatuh cinta dengan pemuda tampan dan kaya raya. Dikutip dari tabloid Bintang, Marimar adalah gadis miskin polos yang tinggal di gubuk tepi pantai bersama kakek dan neneknya.
Marimar jatuh cinta pada Sergio (Eduardo), putra dari konglomerat Renato Santibanez. Sergio nekad menikah dengan Marimar tanpa restu ayah dan ibu tirinya, Angelica. Angelica membenci Marimar karena sikap polosnya dan ketidaktahuannya soal dunia orang kaya.
Baca juga: Reuni F4, apa kabar Dao Ming Si dan Hua Zhe Lei?
Angelica terus membuat Marimar malu, dan menghinanya. Sergio marah dan memilih pergi agar dia bisa membangun keluarga dengan uang sendiri tanpa bergantung ayahnya dan teror ibu tirinya. Angelica memfitnah Marimar mencuri perhiasannya. Marimar dipenjara karena hal ini.
Saat Marimar dipenjara, Angelica menyuruh Nicandro, pembantunya membakar gubuk tepi pantai tempat tinggal kakek dan nenek Marimar. Kakek dan nenek Marimar tewas terbakar.
Marimar berduka melihat kakek dan neneknya tewas terbakar. Marimar makin hancur membaca surat atas nama Sergio yang mengatakan ingin berpisah dan tak mencintainya. Padahal itu surat palsu Angelica.
Semua duka ini membuat Marimar pergi dari pantai dan bertekad membalas dendam. Marimar pindah ke Meksiko. Dalam perjalanan dia bertemu ayah kandungnya, Gustavo Aldama. Marimar diajari cara membaca, bicara yang lancar dan berpakaian anggun.
Marimar mengetahui dirinya hamil, melahirkan seorang putri, Cruz. Marimar mengubah identitas menjadi Bella Aldama dan bersiap balas dendam pada Sergio.