Tak Hanya Parasite, Film Korea yang Bikin Mind Blowing

Haidiva.com-Kemenangan film Parasite di pelbagai festival internasional bergengsi seperti Oscar dan Cannes membuktikan bahwa sinema Korea mampu menyaingi Hollywood. Alur dan akhir cerita Parasite membuat penontonnya mengalami mind blowing dan membekas bahkan setelah keluar bioskop.

Nyatanya, hasil karya sineas Korea bukan hanya Parasite saja yang membuat tercengang. Kali ini, Haidiva merinci film-film Korea yang tak kalah seru dan mind blowing bila dibandingkan Hollywood.

Old Boy (2003)

Film besutan Park Chan Wook ini bergenre drama misteri thriller. Kisah seorang pengusaha bernama Oh Dae Su (Choi Min Sik) yang tiba-tiba diculik saat mabuk dan kemudian terbangun dalam ruangan terkunci. Dia disekap selama 16 tahun dan berhasil kabur. Saat kabur, Dae Su mendengar istrinya meninggal dan anaknya diadopsi. Kemudian dia berkenalan dengan koki muda bernama Mi-Do saat dalam pelariannya.

Baca juga: Film Indonesia mindblowing

Bersama koki perempuan yang kelak menjadi kekasihnya itu, Dae Su berusaha membongkar misteri dalam hidupnya. Mampukah Dae Su menemukan identitas penculiknya dan bertemu dengan anaknya kembali?

Oldboy merupakan film trilogi bertema balas dendam yang dibuat Par Chan Wook. Film lainnya adalah Sympathy for Lady Vengeance dan Mr Vengeance yang mempunyai kisah tak kalah menarik dan mind blowing. Ketiganya bertema sama tapi masih bisa dinikmati terpisah.

Film ini mendapatkan ulasan positif para kritikus film dari dalam dan luar negeri dan banyak mendapatkan penghargaan internasional seperti Parasite. Alur dan akhir yang di luar sangkaan membuat film ini dibuat ulang ala Hollywood dengan judul yang sama. Sayangnya, berbeda dengan film aslinya, versi Hollywood ini justru mendapatkan tanggapan buruk dari kritikus film.

Mother (2009)

Film dari Bong Joon Ho alias penggarap Parasite. Berkisah tentang ibu tunggal bernaa Hye Ja (Kim Hye Ja) yang hidup ditemani putera keterbelakangan metal bernama Do Joon (Won Bin). Suatu ketika, anaknya dituduh membunuh dan memperkosa seorang gadis. Namun Hye Ja tak percaya anaknya sanggup melakukan itu. Seorang diri, Hye Ja mencari pembunuh yang sebenarnya. Berhasilkah? Endingnya bikin sedih dan mind blowing. Serupa dengan Parasite, film Mother sempat dimasukkan ke kompetisi Academy Award meski tersisih sebelum menjadi nominasi.

The Handmaiden (2016)

Lagi-lagi film buatan Park Chan Wook yang patut diperhitungkan. Film yang juga mendapatkan penghargaan dari Cannes ini berkisah tentang pencopet belia bernama Sook Hee (Kim Tae Ri) yang diajak bekerja sama oleh penipu ulung Tuan Fujiwara (Hang Jung Woo). Bangsawan Jepang palsu itu mengajak Sook Hee untuk menipu Lady Izumi Hideko yang terkenal atas kekayaannya tapi sangat lugu.

Sook Hee bertugas merayu bangsawan Jepang itu agar mau menikah dengan Tuan Fujiwara dan mengalihkan hartanya kepada suaminya kelak. Tapi nyatanya, Lady Hideko tak selugu yang diketahui oleh Sook Hee. Dia menyimpan strategi sendiri.

Akhir yang di luar dugaan menyebabkan film ini mendapatkan kritikan positif. Namun perlu diingat, meski alurnya sangat bikin mind blowing, The Handmaiden terdapat adegan hubungan seksual yang ditunjukan secara eksplisit. Jangan menontonnya bersama anak di bawah umur.

Forgotten (2017)

Bagi Jin Seok (Kang Ha Neul), Yoo Seok (Kim Mu Yeol) adalah kakak yang sempurna. Ia tampan, pintar, berbakat, dan rela berkorban demi adiknya hingga kaki kanannya pincang. Suatu ketika, mereka beserta orang tuanya pindah ke sebuah kota baru. Adaptasi keluarga ini semula tak ada masalah hingga suatu ketika Yoo Seok tiba-tiba diculik oleh sekelompok orang.

Jin Seok pun berusaha menyelamatkan kakaknya mulai dari mengejar pelaku hingga melapor polisi. Namun tampaknya tak berhasil. Hingga suatu saat, kakaknya pulang ke rumah dengan selamat. Meski fisiknya sama, Yoo Seok yang baru pulang tampaknya bukanlah yang dulu. Apa yang sebenarnya terjadi?

Film ini distradari oleh Jang Hang Jun. Bangunan cerita di awal memang kelihatan menarik, premis mengejutkan dan mind blowing di tengah cerita, namun sayangnya terburu-buru dengan penyelesaian akhir.**