081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Tak Boleh Ada Lambe Turah untuk Ibu yang Lelah

Tak Boleh Ada Lambe Turah untuk Ibu yang Lelah

Haidiva.com-Dalam kehidupan, ada sebuah takdir yang tidak bisa dihindari oleh seorang perempuan yakni, mengandung, melahirkan, dan mengasuh anak. Saat itulah, seorang perempuan akan siap disebut sebagai ibu. Dalam fase ini, begitu banyak ujian bagi perempuan baik dari luar maupun dalam dirinya sendiri.

Kala seorang perempuan mengandung, dia harus menahan diri dari segala yang tidak baik bagi janinnya. Hal-hal yang tidak baik tersebut bisa berasal dari makanan maupun benda-benda di sekitarnya.

Dia juga harus mewaspadai penyakit yang mudah menjangkit. Dia harus menjaga diri demi kesehatan janin yang turut bersamanya. Selain itu, dia harus merasakan bagaimana resahnya mengalami mual, muntah, nyeri, dan sakit pinggang. Meski setiap perempuan memiliki ciri khusus, tetapi kesulitan mereka tetaplah sama.

Lalu, mengapa mereka dapat begitu tulus dan ikhlas menerima takdir tersebut? Tentu saja karena malaikat kecil yang ada di kandungan mereka. Bahkan, dilansir dari akun Youtube Gue Sehat, Dokter Ardiansjah Dara S. S.PoG menjelaskan jika segala yang dihadapi oleh calon ibu selama ini tidak bisa dihadapi oleh lelaki. Hanya perempuan yang sanggup menanggungnya.

Baca juga: Apakah ghibah langgar HAM?

Setelah melewati masa kehamilan yang penuh suka duka, takdir itu tidak serta merta usai. Dia harus menyiapkan usaha yang lebih besar lagi demi melahirkan anak tercinta. Hanya semangat dan keinginan besar untuk menimang buah hati yang membuatnya bertahan. Di suatu waktu, ada satu dua ibu yang rela menerjang batas demi memberikan kehidupan pada sang buah hati dan kehilangan hidupnya sendiri.

Dalam proses tersebut, terkadang dia harus melawan banyak omongan yang datang. Entah karena proses yang ia lalui terkesan salah bagi yang lain, atau karena dia terlihat berbeda dalam menghadapi situasi tersebut. Kecemasan dalam dirinya belum usai, tapi rundungan dari orang-orang sudah membikin perasaannya lebih kacau. Saat itu, dia bisa saja merasakan baby blues.

Perlu dipahami, baby blues bukanlah hal yang sepele. Orang-orang di sekitar sang ibu baru harus kondusif dan memberi dukungan penuh pada sang ibu. Namun, hal yang sering terjadi malah sebaliknya. Sang ibu disalahkan untuk ini dan itu hingga sang ibu tanpa sadar melakukan hal fatal. Jika itu terjadi, siapa yang akan bertanggung jawab? Tentu rundungan akan kembali datang pada sang ibu. Bukan yang lain.

Baiknya kini kita ketahui bahwa menjadi ibu bukanlah hal gampang. Meskipun sesama ibu, belum tentu yang kita lalui sama persis dengan ibu lainnya. Jadi, berikan sikap positif, mendukung, dan siap menerima cerita jika ada ibu yang membutuhkan. Hindari sikap menggurui, menunjukkan diri lebih baik, dan candaan menyayat hati. Karena pada dasarnya seluruh ibu di dunia ingin dimengerti, tidak hanya dituntut dan dikritisi.**

Penulis: Nur Asiyah

Peserta kompetisi “Lomba Menulis Artikel dengan Tema Strong Women” yang diadakan Haidiva.com dalam memperingati Hari Ibu.

Spread the love