081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Sulap Limbah, Mahasiswa FK UNAIR Raih Prestasi Internasional

Sulap Limbah, Mahasiswa FK UNAIR Raih Prestasi Internasional

Kontributor Haidiva oleh Ismaul Choiriyah

Haidiva.com – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan Mahasiswa FK UNAIR untuk berkarya. Tak disangka karyanya bahkan menoreh prestasi di kancah internasional. Sustainable Development Goals_(SDG) Atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi perhatian di sejumlah negara, nyatanya menjadi ide yang diusung mahasiswi FK UNAIR angkatan 2016.

Salah satunya oleh Bulqis Inas Saqinah. Ia menaruh perhatian terhadap tujuan global tersebut. Bentuk perhatiannya ia tunjukkan lewat video tiga menit tentang sampah makanan dan dampaknya pada keberlangsungan lingkungan. Video tersebut untuk pembangunan berkelanjutan dalam mendapatkan penghargaan President’s Award for Encouragement saat diikutkan dalam kontes video yang diadakan oleh Universitas Osaka, Jepang.

Tak disangka, Bulqis mampu mengalahkan 60 peserta dari berbagai negara yang berpartisipasi. Pihaknya memaparkan data, jika 1/3 atau sekitar 1,3 Miliyar Ton makanan yang diproduksi berakhir di tempat sampah per tahun. Indonesia menghasilkan 13 Juta sampah makanan setiap hari. Sebuah angka yang sangat besar untuk memenuhi tingkat kelaparan 28 juta masyarakat Indonesia.

“Sampah makanan juga menyumbang 3 Giga Ton emisi karbondioksida di udara. Tingkat Emisi Karbondiaoksida dari sampah makanan menempati urutan ke tiga di dunia setelah China dan Amerika. Tentu sudah bukan saatnya kita menutup mata,” ucapnya.

Lewat Videonya, mahasiswi berusia 22 tahun ini juga mengajak orang-orang untuk menekan sampah makanan. Berbagai cara dia tawarkan mulai dengan mendukung produk lokal dan menerapkan mindful eating.

Bulqis mengaku bahwa sebelumnya tidak menyangka akan mendapat penghargaan. Terlebih, president’s award yang diraihnya merupakan kategori tambahan yang baru dia tahu saat hari H pengumuman tanggal 25 Juni lalu. Disisi lain, ia lebih bersyukur karena lewat video buatannya, mampu memberikan dampak lebih luas ke masyarakat. Video 3 menit ini bisa diakses di Laman Youtube OU Student Video Contest.

Dalam kesempatan itu, Bulqis juga berpesan jika menjadi mahasiswa kedokteran bukan berarti harus tutup mata terhadap lingkungan sekitar. Perempuan kelahiran Blora ini menyebut, sudah sejak SMA dia tertarik dengan isu SDG. Ketertarikannya dia seriusi dengan mengikuti kuliah seputar SDG online yang diadakan oleh Universitas Osaka. Dari sini lah dia mendapatkan informasi tentang kompetisi video tersebut.

Bulqis Inas Saqinah mahasiswa FK Unair angkatan 2016.

“Sama sekali tidak mengganggu kuliah ya. Malah ini bisa jadi pengisi waktu luang di masa pandemi yang lebih bermanfaat,” terangnya.

Bulqis menyebut, sudah saatnya semua orang perhatian terhadap isu sustainability. Misalnya dengan dengan tidak egois memanfaatkan sumber daya tanpa memikirkan dampak ke depan. Karena dengan lebih sadar, generasi ke depan masih bisa merasakan sumber daya yang disisakan bahkan lebih baik.

“Dampak kita abai terhadap SDG sudah terasa sekarang. Contoh sekarang aja dampak global warming. Makin panas (udara), banyak kekeringan, lahan makin sempit, semua karena masyarakat sebelumnya kurang perhatian terhadap sustainability.” pungkasnya.

Editor : Dwita Ebo

Spread the love