081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Review Menspad, Pembalut yang Ribet tapi Lebih Ramah Lingkungan

Review Menspad, Pembalut yang Ribet tapi Lebih Ramah Lingkungan

Haidiva.com-Pembalut menjadi barang wajib bagi perempuan usia subur. Kita membutuhkannya sesuai siklus bulanan. Sayangnya, pembalut sekali pakai dianggap tak ramah lingkungan karena limbahnya sulit di daur ulang dan menyumbang volume sampah rumah tangga.

Alternatif lebih ramah lingkungan, perempuan akhirnya beralih ke menstrual pad (menspad) atau pembalut yang bisa dicuci pakai maupun menggunakan menstrual cup. Namun alasan kenyamanan, banyak orang yang lebih memilih menstrual pad dibandingkan menstrual cup.

Kali ini, Haidiva akan mereview kelebihan dan kekurangan menstrual pad dibanding pembalut sekali pakai. Produk yang telah digunakan ialah merek Yuspin dan NadNad.

Baca juga: Skotlandia gratiskan pembalut menstruasi di fasilitas umum

Daya tampung

Aneka pembalut Yuspin mulai dari yang pantiliner hingga penggunaan malam hari (Lazada)

Daya tampung untuk menstrual pad sama dengan pembalut sekali pakai. Di periode deras, produk ini bisa bertahan sampai tiga jam untuk Nadnad dan sekitar empat jam untuk Yuspin. Sedangkan di periode ringan, menstrual pad sebaiknya tetap diganti setiap enam jam sekali demi kenyamanan pengguna.

Kenyamanan

Pembalut Nadnad (Facebook)

Saat menggunakan menstrual pad, terutama merek Yuspin, sebaiknya menggunakan bawahan yang longgar dan tidak ketat. Yuspin memiliki ketebalan hampir setengah senti meter sehingga cukup terlihat bila menggunakan bawahan ketat. Sedangkan merek NadNad cenderung lebih tipis.

Namun, bawahan yang longgar juga demi kenyamanan area organ kewanitaan. Sirkulasi udara menjadi lebih lancar sehingga tak menimbulkan biang keringat, berbeda saat menggunakan pakaian yang lebih ketat.

Baca juga: Pandemi COVID-19 bikin India krisis pembalut menstruasi

Harga

Mid adult woman choosing panty liners sanitary pads

Produk Nadnad dijual satuan dengan harga bervariasi sekitar Rp 11 ribu hingga Rp 20 ribuan tergantung jenisnya. Sedangkan Yuspin dijual per paket yakni ada 6 buah untuk satu paket. Harganya pun bervariasi dari Rp 120.000 hingga Rp 150.000 per paket.

Menspad diklaim bisa digunakan selama dua tahun. Jadi meski mahala di awal, total harga tetap lebih murah dibandingkan pembalut sekali pakai.

Pencucian

Cuci di air mengalir (maxresdefault)

Ini kekurangan menspad dibandingkan pembalut sekali pakai dan menstrual cup. Karena menspad sebaiknya tak dicuci menggunakan mesin, waktu dan air yang digunakan lebih banyak. Caranya, aliri menspad hingga bersih dari darah. Kemudian baru dicuci menggunakan detergen seperti biasa hingga bersih.

Baca juga: Review iFree, pad pereda nyeri haid

Menspad banyak menggunakan air untuk membersihkan dari noda darah dan detergen. Karena itulah, produk ini kurang ramah lingkungan jika dibandingkan menstrual cup dan tak sepraktis pembalut sekali pakai.

Saran jumlah pemakaian

Menspad lebih lama kering dibandingkan pakaian. Produk Yuspin perlu dijemur dua hari hingga kering. Sedangkan Nadnad lebih cepat sehari karena relatif tipis. Karena itulah, kamu memerlukan minimal 12 menspad bila menggunakan Yuspin. Untuk Nadnad, kamu setidaknya membeli minimal 9 buah yang bisa dipakai cuci kering selama satu periode.

Spread the love

2 thoughts on “Review Menspad, Pembalut yang Ribet tapi Lebih Ramah Lingkungan

  1. Cara Daur Ulang Minyak Jelantah, Jangan Buang Sembarangan
    November 17, 2021 at 8:24 pm

    […] Baca juga: Review menspad, pembalut ribet tapi lebih ramah lingkungan […]

  2. Review Charm Sleep Protect+ Panties, Nyaman Tapi Pricey
    Februari 6, 2023 at 7:20 pm

    […] Baca juga: Review menspad, pembalut ramah lingkungan tapi ribet […]

Comments are closed.