Haidiva.com-Pengumuman peraih Piala Citra di Festival Film Indonesia 2020 memang akan diumumkan bulan depan. Meski demikian, nominasinya sudah disebutkan sejak 7 November 2020 kemarin. Sejumlah sineas senior bersaing dengan pendatang baru. Nama-nama langganan di FFI seperti Reza Rahadian, Riri Riza, Joko Anwar, Tara Basro, Laura Basuki, kembali disebut.
Haidiva memprediksi siapa yang akan berjaya di FFI 2020, 5 Desember akan datang, untuk enam nominasi yang paling menarik perhatian penikmat film.
Horor sulit menang
Nominasi untuk film panjang adalah, “Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah”, “Humba Dreams”, “Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan”, “Mudik”, “Perempuan Tanah Jahanam”, dan “Susi Susanti: Love All”. Genre horor tak pernah meraih Piala Citra bahkan menjadi nominasi-pun jarang. Meski ramai di jumlah penonton, “Perempuan Tanah Jahaman”sulit membawa pulang penghargaan sebagai film panjang terbaik.
Baca juga: Film Indonesia yang Tayang Terbatas di Festival Locarno
Haidiva menebak “Hiruk Pikuk Si Alkisah” bakal unggul. Film berkisah tentang yang tak sengaja menyaksikan kru asing sedang syuting pendaratan di Bulan di sebuah area tak berpenghuni pada tahun 1960-an. Ia kemudian ditangkap dan lidahnya dipotong agar tak menyebarkan rekayasa pendaratan di Bulan. Film ini menyajikan ansambel terbaik, mulai dari akting para aktornya tanpa tokoh yang percuma, cerita menggigit, scoring, hingga sinematografi ciamik. Kekurangan adalah plot yang terpotong-potong, tapi itulah ciri khas film Yosep Anggi. Sebelumnya, film ini meraih penghargaan Golden Leopard di Festival Film Locarno.
Senior vs junior
Nominasi sutradara terbaik ialah Faozan Rizal di “Abracadabra”, Joko Anwar di “Perempuan Tanah Jahanam”, Riri Riza di “Humba Dreams”, Sim F “Susi Susanti: Love All”, dan Yosep Anggi Noen di “Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah (The Science of Fictions)”
Ada dua sutradara yang menonjol. Riri Riza, dengan Humba Dreams, tentu tak mudah menghasilkan film bagus di Sumba, lokasi yang tak tentu cuaca dan kondisinya. Dia pun berhasil mengarahkan aktor pendatang baru sebagai tokoh utama.
Baca juga: Film Anak Buatan yang Disutradarai Riri Riza
Sementara penantang Riri, Yosep Anggi Noen, sutradara yang baru membuat film panjang di tahun 2011, tapi sudah malang melintang di festival lokal dan internasional. Tentu tak mudah bagi Yosep mengarahkan banyak figuran dari penduduk lokal untuk berakting apik.
Nama baru sebagai pemenang
Nominasi untuk pemeran utama perempuan terbaik adalah Faradina Mufti di “Guru-Guru Gokil”, Jessica Mila di “Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan”, Laura Basuki di “Susi Susanti: Love All”, Putri Ayudya di “Mudik”, Tara Basro “Perempuan Tanah Jahanam”, Ully Triani di “Humba Dreams”. Haidiva memprediksi pemenangnya adalah Putri Ayudya. Putri adalah aktris underrated yang sering bermain bagus tapi luput dari perhatian juri festival. Siapa tahu, kali ini Putri Ayudya diperhitungkan.
Fix, Gunawan Maryanto
Nominasi untuk Pemeran Utama Pria Terbaik ialah Al Qusyairi Radjamuda di “Mountain Song”, Ario Bayu di “Perempuan Tanah Jahanam”, Dion Wiyoko – “Susi Susanti: Love All”, Gunawan Maryanto di “Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah (The Science of Fictions)”, Ibnu Jamil di “Mudik”, Reza Rahadian di “Abracadabra”, Reza Rahadian di “Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan”. Reza Rahadian memang bermain bagus seperti biasanya tapi tak istimewa.
Baca juga: Film RomCom untuk Perempuan Dewasa
Bila pemenangnya adalah Al Qusyairi Radjamuda, aktor cilik ini tentu bakal menjadi pemboyong Piala Citra termuda. Tapi bila kualitas akting yang dilihat, tentu Gunawan Maryanto yang paling tepat membawa pulang piala penghargaan film paling bergengsi di tanah air.
Spesialis pemeran pendukung
Nominasi untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik adalah Ade Firman Hakim di “Ratu Ilmu Hitam”, Butet Kartaredjasa di “Abracadabra”, Iszur Muchtar di “Susi Susanti: Love All”, Kiki Narendra di “Perempuan Tanah Jahanam”, Totos Rasiti di “Mekah I’m Coming”, Yoga Pratama di “Mudik”, dan Yudi Ahmad Tajudin di “Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah (The Science of Fictions)”.
Yoga Pratama memang jarang menjadi tokoh utama tapi siapa sih yang tak setuju kalau aktingnya selalu mencuri perhatian. Mulai menjadi ‘Doni’ si pecinta kodok di film Warkop Dono Kasino Indro, santri Jawa di ‘3 Doa 3 Cinta’, perampok sadis di ‘Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak’, hingga penduduk kampung muka dua di film ‘Mudik’. Nampaknya, Yoga bakal meraih Piala Citra untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik di FFI tahun ini.
Baca juga: Tilik dan Film Pendek Lain tentang Perempuan
Mulai diperhitungkan
Nominasi untuk Pemeran Pendukung Wanita terbaik di FFI 2020 ialah Asmara Abigail di “Mudik”, Asri Welas di “Guru-Guru Gokil”, Christine Hakim di “Perempuan Tanah Jahanam”, Dewi Irawan di “Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan”, Marissa Anita di “Perempuan Tanah Jahanam”, Ratna Riantiarno di “Love For Sale 2”, dan Ria Irawan di “Mekah I’m Coming”.
Haidiva sebenarnya menyukai Asmara Abigail di “Perempuan Tanah Jahanam” yang sedikit menenggelamkan akting tokoh utamanya, Tara Basro, atau lebih mencuri perhatian dibanding aktris senior Christine Hakim. Hanya saja, Asmara Abigail dinominasikan untuk film ‘Mudik’. Toh, tetap saja, aktris pendatang baru ini tetap patut diperhitungkan. Perannya sebagai Mbak Santi membuat kita iba meski telah melakukan perbuatan terlarang.
Prediksi ini belum tentu akurat. Juri lebih mengerti mana nominator yang layak memboyong Piala Citra di Festival Film Indonesia 2020.