081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Perkuat Kapasitas Perempuan dengan TEMU WOMEN

Perkuat Kapasitas Perempuan dengan TEMU WOMEN

Haidiva.com-Sosok perempuan tidak hanya terletak pada kecantikan paras dan kemolekan tubuh. Mereka dituntut memiliki kualitas diri yang tangguh agar tetap bertahan dalam persaingan yang semakin kompetitif seperti sekarang. Setiap perempuan, baik itu perempuan karir atau pun ibu rumah tangga harus memiliki karakter tangguh yang tidak mudah jatuh dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada dalam kehidupan.

Pada dasarnya, menjadi sosok perempuan yang kuat dan tangguh bukanlah suatu pilihan melainkan keharusan. Alangkah baiknya kita sebagai perempuan dapat survive dalam segala keadaan. Karena sejatinya ujian hidup tidak akan pernah pandang bulu, baik itu lelaki atau perempuan semua pasti mengalaminya.       

Nyatanya, di era generasi Z, sudah jarang lagi ditemukan sosok perempuan yang tangguh dan kuat. Lalu, apa yang dimaksud dengan generasi Z? Generasi Z merupakan generasi setelah generasi Y, yang didefinisikan sebagai orang-orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1998-2014. Generasi ini merupakan orang-orang yang telah berusia 5-20 tahun dan hidup dalam dunia digital yang sedewasa ini.

Perempuan-perempuan yang tergolong dalam generasi Z saat ini cenderung sulit untuk menjadi tangguh dan kuat. Mereka hanya berkata bahwa mereka kuat akan tetapi pada kenyataannya tetaplah lemah dalam tindakan.

Hal ini dilihat dari fakta tentang karakteristik generasi Z saat ini. Mereka enggan berproses panjang untuk mencermati serta memecahkan masalah  karena lahir di zaman yang serba instan. Inilah yang disebut bahwa perempuan pada era generasi Z saat ini hanya kuat dalam ucapan, namun lemah dalam tindakan.

Tidak hanya itu, generasi Z ini sangat mahir dalam menggunakan segala macam gawai yang ada dan menggunakan teknologi dalam berbagai rutinitas sehari-hari. Mereka lebih memilih berkomunikasi melalui dunia maya dan media sosial daripada bertatap muka dengan orang lain. Dampak kebiasaan ini pada rendahnya kemampuan komunikasi publik, hubungan relasi, dan kehidupan sosial mereka.                            

Melihat pernyataan-pernyataan di atas, mengingatkan kita pada sosok seorang wanita tangguh yang berjuang gigih dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Siapakah beliau? Beliau adalah R.A. Kartini, salah satu pahlawan nasional Indonesia dan dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita pribumi kala itu.

Kartini berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Semangat emansipasinya, mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan Indonesia terus digelorakan. Meskipun kala itu, semua masih serba manual belum mengenal teknologi, akan tetapi semangat beliau tidak pernah surut ataupun padam sekalipun.

Perjuangan Kartini seharusnya dapat dijadikan teladan bagi perempuan masa kini. Penyebabnya karena perempuan di zaman sekarang ini bukan lagi seorang perempuan yang haus akan pengetahuan justru perempuan yang memiliki pengetahuan luas. Apalagi ditunjang dengan adanya dukungan dari berbagai macam kecanggihan teknologi.

Lalu bagaimana cara menumbuhkan perempuan-perempuan di era generasi Z agar bisa menjadi sosok perempuan yang tangguh (Strong Women) dan bijak memanfaatkan teknologi serta peluang?

Saya memiliki sebuah gagasan komunitas yang bernama TEMU WOMEN (Teman untuk Menciptakan Wahana Optimalisasi Misi Emansipasi Perempuan). TEMU WOMEN merupakan gagasan komunitas yang berperan untuk melahirkan perempuan tangguh (Strong Women), bijak memanfaatkan teknologi, mampu membaca peluang, dan berorientasi pada kepentingan masa depan.

Apakah pengurus dari komunitas ini seluruhnya perempuan? Iya, hal ini dilakukan untuk melahirkan perempuan-perempuan kuat dan tangguh, sekaligus menunjukan emansipasi wanita untuk melahirkan kartini-kartini masa kini.

Penulis: Danisa Dwy Wibawanti

Peserta kompetisi “Lomba Menulis Artikel dengan Tema Strong Women” yang diadakan Haidiva.com dalam memperingati Hari Ibu.

Spread the love