Haidiva.com– Kelompok seni budaya multi-disiplin, Gulung Tukar, sedang mengadakan pameran seni multi-disiplin bertajuk “Layar Berkembang, Kemudi Diputar”. Acara ini diselenggarakan mulai tanggal 31 Maret 2021 hingga 11 April 2021 mendatang.
Agenda utama acara ini berupa pameran karya dari berbagai disiplin seni, serta pemutaran film dan lokakarya dengan berbagai tema. Rangkaian kegiatan ‘Layar Berkembang, Kemudi Diputar’ digelar di satu venue utama, dan beberapa pendamping. Venue utama berada di Gutudatang, gudang yang disulap menjadi galeri pamer, yang beralamat di Jalan Pahlawan Gang I, Rejoagung, Kedungwaru, Tulungagung. Sedangkan venue pendamping adalah Nayanika, Candi Mirigambar, Pendopo ATI, Westcoast Coffee, dan Deins.co.
“Karya-karya yang terpilih tidak hanya dilihat dari bentuk dan estetikanya, tapi juga kesesuaian dengan tema kesadaran yang kami usung,” ujar Benny Widyo, kurator pameran ini, seperti release yang diterima oleh Haidiva.com.
Baca juga: Lucid Dream, Pameran Seni Digital di Surabaya
Melalui seni multi disiplin, Gulung Tukar ingin menekankan kesenian tidak seharusnya menjadi sesuatu hal yang sakral dan mapan yang berjarak dari masyarakat. Gulung Tukar berharap agenda ini dapat menjaring sebanyak mungkin partisipan dan memantik kolaborasi lintas disiplin ilmu. Kolaborasi dalam pembuatan karya dan program yang diharapkan menjadi respon isu dan lingkungan di sekitarnya.
Tema “Sadar” atau Conscious yang diambil berpusat tentang segala penerjemahan kat baik itu kesadaran, menyadarkan maupun ketidaksadaran. Harapannyam karya seni, film, proyek seni, dan program harian yang diselenggarakan dapat merespons Tulungagung sebagai sebuah ruang spasial dan sosial.
Karena dalam kondisi pandemi, pameran seni multi disiplin ini diselenggarakan dengan pembatasan ketat baik panitia, pengisi acara, maupun pengunjung yang hadir. Pengunjung harus melalui reservasi untuk dapat menonton pameran seni ini. Beberapa karya yang turut dipamerkan tidak hanya berasal dari Tulungagung, namun juga dari berbagai kota lain, di antaranya Blitar, Kediri, Sidoarjo, Yogyakarta, Bandung, Depok dan Jakarta.
Baca juga: Pameran Butik Bordir Bangkitkan UMKM Jawa Timur
Karya-karya tersebut telah melalui proses panggilan terbuka dan kurasi dari Benny Widyo dan Gatari Surya Kusuma. Dalam sebelas hari pameran, pengunjung dapat menikmati berbagai karya dari total 25 seniman. Mereka juga dapat mengikuti pemutaran-pemutaran film yang sudah dijadwalkan dan dapat pula mendaftar di program harian yang ada.
Dengan agenda ini, Gulung Tukar ingin mengabarkan bahwa geliat seni budaya di daerah kecil seperti Tulungagung masih ada meski pandemi. Hal ini menjadi satu kemungkinan kecil bangkitnya seni budaya di tengah kerasnya hantaman keadaan, keterbatasan akses dan ruang, serta banyaknya pembatasan.
“Semoga apa yang ada dalam Layar Berkembang, Kemudi Diputar, baik itu karya, film maupun diskusi dan lokakarya, dapat menjadi refleksi kita bersama dalam memaknai kembali sebuah ekosistem seni yang suportif dan inklusif, juga setara,” pungkas Gatari.
Sebagai informasi, Gulung Tukar adalah kelompok seni budaya yang terbentuk di Tulungagung pada Desember 2019. Ketika awal terbentuk, fokus utama Gulung Tukar adalah untuk memetakan dan membentuk jejaring kreatif di dalam kota Tulungagung. Selama ini, rasanya geliat anak muda dalam seni budaya sangat minim. Dari titik temu itulah muncul keinginan untuk menciptakan ruang kreatif multi-disiplin yang bisa jadi wadah sekaligus representasi kota Tulungagung. Visi yang diperjuangkan adalah membangun ekosistem seni budaya yang aktif, inklusif, suportif dan setara.
Lucid Dream, Pameran Seni Surabaya yang Instagramable
Oktober 12, 2023 at 3:37 pm[…] Baca juga: Pameran Gulung Tukar Tulungagung […]