Haidiva.com- Di tengah lingkungan kerja yang cepat dan banyak tuntutan, depresi menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh semua orang, baik karyawan maupun pemilik bisnis. Kita perlu cara menghindari stres di tempat kerja.
Dari beban kerja yang berlebihan, tingkat stres yang tinggi, hingga kehilangan gairah dan identitas diri, semua ini dapat menyebabkan kejenuhan dan depresi. Selain berdampak pada kesehatan mental, depresi juga mempengaruhi kesehatan fisik dan kognitif.
Jika tidak ditangani dengan baik, depresi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan mental lainnya. Untuk mengatasi situasi ini, penting untuk memberikan hadiah pada diri sendiri atau melakukan self-rewarding. Namun, perawatan kesehatan otak juga tidak kalah pentingnya, karena hubungan yang erat antara kesehatan otak dan kesejahteraan mental seseorang.
Menurut Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia, “Stres adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan tips yang tepat, pemahaman diri, serta pendekatan holistik dan neurosains, seseorang dapat mengatasi stres dan depresi bahkan dalam situasi pekerjaan yang sangat menekan.”
Mari kita hindari depresi di tempat kerja melalui langkah-langkah sederhana berikut ini:
Baca juga: Capek atau malas kerja, ini cara hadapi burnout
Praktik mindfulness
Pikiran yang berlebihan atau overthinking dapat menghambat produktivitas dan berpotensi menyebabkan depresi. Penting bagi kamu untuk menenangkan diri sejenak dan mengatur prioritas. Identifikasi apa yang perlu diprioritaskan dan apa yang bisa ditunda.
Jika ada kesalahan, fokuslah pada mencari solusi dan melihat aspek positif yang berjalan dengan baik. Selain itu, terdapat berbagai cara untuk menenangkan pikiran, seperti meditasi dan menulis jurnal. Meditasi dan menulis jurnal dapat meredakan stres serta memberikan ketenangan pikiran, sehingga membantu mencegah depresi.
Kurangi gadget dan istirahat yang cukup
Membatasi penggunaan teknologi dan memastikan waktu istirahat yang cukup dapat mengurangi stres dan membantu mencegah depresi. Otak membutuhkan waktu istirahat selama 7-8 jam setiap hari. Kurangnya tidur yang memadai dapat berdampak negatif pada berat badan dan kondisi kulit. Kualitas tidur yang baik dan mengurangi paparan teknologi saling berhubungan.
Melepaskan diri sejenak dari teknologi sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan otak. Penggunaan teknologi yang berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah psikologis, termasuk depresi. Selain itu, penggunaan yang berlebihan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, seperti masalah penglihatan, gangguan pendengaran, dan ketegangan otot leher. Oleh karena itu, lebih baik menggantikan waktu yang dihabiskan untuk menggunakan gadget dengan menulis jurnal atau melakukan kegiatan mindfulness lainnya.
Baca juga: Rahasia menjadi ibu bekerja, hindari stress
Berkumpul dengan teman-teman
Berkumpul dengan teman-teman yang dapat dipercaya merupakan salah satu cara untuk mencegah depresi. Teman-teman juga dapat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah. Dukungan, tawa, dan perhatian dari orang-orang terdekat dapat mengurangi kecemasan dan overthinking.
Melakukan percakapan dan berjalan-jalan bersama teman dapat menyeimbangkan hormon oksitosin yang membantu meredakan stres dan kecemasan. Jadi, tak ada salahnya untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman pada saat makan siang atau setelah bekerja.
Menggali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup
Ketika mengalami depresi, sering kali kita merasa kehilangan arah. Inilah saatnya untuk berhenti sejenak dan merenung tentang nilai-nilai dan tujuan hidup. Mulailah dengan mengeksplorasi hal-hal yang kamu sukai dan kegiatan yang memberikan kepuasan.
Kamu dapat mencoba program seperti journalisng untuk menemukan kekuatan dan potensi diri sebagai individu serta mengekspresikan emosi. Dengan menemukan kembali jati diri, kamu dapat kembali bersemangat dan bebas stres.