081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Beda Gender dan Seks, Perempuan Harus Tahu

Beda Gender dan Seks, Perempuan Harus Tahu

Haidiva.com- Banyak yang menyamakan antara gender dan seks. Padahal, dua hal ini adalah konsep yang berbeda. Sebagai perempuan, Kamu haru tahu bedanya.

Satunya kodrat sedangkan yang lain berkaitan dengan konstruksi sosial. Konstruksi sosial adalah produk budaya yang dipengaruhi oleh pandangan hidup masyarakat di suatu wilayah berdasarkan tempat dan waktu. Dikutip dari berbagai sumber, inilah beda seks dan gender.

Seks adalah kodrat

Young couple in quarrel sitting on rocks shaped as broken heart

Seks adalah kodrat yang diterima sewaktu lahir dan tidak bisa dipertukarkan. Berdasarkan seks, perempuan dan laki-laki tentu berbeda secara kromosom, anatomi tubuh, dan dampak biologinya. Perempuan mempunyai kromosom X ganda (XX) sedangkan laki-laki XY.

Secara anatomi, seks juga menunjukan perbedaan dari jenis kelamin seperti perempuan mempunyai payudara, vagina, rahim, dan indung telur. Sedangkan laki-laki mempunyai penis dan testis. Hal ini berdampak pada biologisnya seperti perempuan mengalami menstruasi, bisa hamil, melahirkan, dan menyusui. Sementara laki-laki tidak.

Baca juga: Ketahui tentang Femisida, pembunuhan menyasar perempuan

Namun, ada juga manusia yang mempunyai anatomi dan kromosom gabungan. Kalangan ini disebut dengan intersex. Untuk menentukan jenis kelamin pasti, medis akan melihat kromosom, hormon, dan anatomi yang dominan serta psikologisnya.

Gender adalah produk budaya

people and healthy eating concept – happy couple cooking food at home kitchen

Gender adalah perbedaan perempuan dan laki-laki berdasarkan konstruksi yang bisa dibuat masyarakat. Jadi, bisa saja antar-daerah, waktu, dan tempat bisa demikian berbeda. Perbedaan yang berasal dari masyarakat ini memunculkan peran gender yang bisa melemahkan dan mengunggulkan yang satu dengan yang lain.

Mansoer Faqih dalam bukunya yang berjudul “Analisis Gender dan Transformasi sosial” menyebutkan bahwa peran gender menyebabkan perempuan bertugas di ranah domestik yaitu keluarga dan rumah tangga. Sedangkan laki-laki di publik. Sering kali, ranah publik ini dianggap lebih tinggi dibandingkan domestik.

Baca juga: Arti positive masculinity menurut Herjunit Ali

Ketika perempuan bekerja dan aktif di ranah publik, mereka tetap harus menyelesaikan tugas domestiknya. Tetapi bukan kewajiban bagi laki-laki untuk mengurusi ranah domestik. Gender ini pula yang menentukan boleh atau tidak bolehnya laki-laki dan perempuan. Hal itu disebut dengan ekspresi gender.

Ekspresi gender yang menentukan pakaian apa yang sebaiknya dipakai, tingkah laku, dan etika. Misalnya, laki-laki boleh pulang malam sedangkan perempuan tidak. Atau pula, laki-laki dianggap tidak boleh menangis karena dianggap tidak maskulin sedangkan perempuan diwajarkan.

Bila seks tak bisa dipertukarkan, gender sejatinya bisa namun dianggap tak wajar oleh masyarakat. Gender bukanlah kodrat yang menyebabkan laki-laki pasti tak bisa masak dan perempuan pasti tak bisa bekerja keluar rumah. Menganggap gender sebagai hal yang mutlak dan tak boleh dipertentangkan adalah sesuatu yang keliru.

Spread the love