081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

C-We, Wadah Perempuan Milenial Berdaya Di Era Globalisasi

C-We, Wadah Perempuan Milenial Berdaya Di Era Globalisasi

Haidiva.com“Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi dan membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam”.

(R.A Kartini)

Itulah sepenggal kata-kata bijak yang disuarakan oleh R.A Kartini yang menyisipkan makna bahwa tidak ada kehidupan yang sama dari waktu ke waktu. Seperti halnya perempuan, seiring dengan berkembangnya zaman akan terus maju dan memiliki pemikiran yang gemilang dan mampu menebarkan kebaikan yang luar biasa bagi orang-orang disekitarnya.

Seiring perkembangan zaman, keberadaan perempuan di dunia mengalami perubahan meskipun tidak sepenuhnya. Modernisasi yang menawarkan berbagai perubahan di segala bidang memberikan peluang bagi perempuan untuk bangkit dari keterpurukan dan ketidakadilan yang dialami selama ini.

Modernisasi dan globalisasi perlahan-lahan membawa perempuan terlepas dari belenggu kungkungan dan tuntutan budaya yang mengharuskan perempuan terus dinomorduakan.  Perempuan di era milenial pun mulai mendapatkan kebebasan untuk memenuhi haknya sebagai makhluk yang juga memiliki kebebasan untuk berkarya, berperan, menyuarakan hak-haknya dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Para perempuan saat ini tidak lagi bergerak dalam urusan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan segala hal yang berkaitan dengan urusan rumah tangga, Akan tetapi, mereka juga diberi kebebasan untuk berperan selayaknya laki-laki di ruang publik. Peran perempuan di ranah publik seperti terlihat di bidang politik dan pendidikan.

Dalam bidang politik, perempuan mendapatkan hak yang sama dalam berpendapat dan membantu jalannya pemerintahan untuk mewujudkan suksesnya pembangunan meskipun jumlah perempuan tergolong lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah laki-laki yang masih mayoritas.

Sedangkan jika dilihat segi pendidikan, saat ini perempuan mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki untuk menumbuhkembangkan potensi dan kreativitasnya sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Selain itu, perempuan juga memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk menuntut ilmu tanpa batasan waktu yang ditentukan.

Meskipun demikian tidak sedikit dari perempuan Indonesia yang memilih untuk berprofesi sebagai buruh migran. Untuk memperkuat pernyataan tersebut penulis melakukan penelitian terhadap 10 orang pemudi di desa Gelang, kecamatan Sampung, kabupaten Ponorogo yang dilakukan pada tanggal 15 Desember 2019. Penulis pun mendapati fakta yang mencengangkan bahwa 8 dari 10 orang pemudi desa Gelang mengatakan ingin menjadi seorang buruh migran.

Alasan yang memperkuat keyakinan mereka menjadi seorang buruh migran yaitu sedikitnya lapangan pekerjaan di daerah asal mereka, kebutuhan hidup yang lebih besar daripada pengahasilan, dan keinginan untuk membantu perekonomian keluarga. Menelaah alasan yang mereka lontarkan tersebut, saya menyimpulkan rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia mempengaruhi perempuan bekerja ke luar negeri.

Sebenarnya pemerintah pun telah memberikan solusi yang dikenal dengan Produk Unggulan Desa (PRUDES). Nyatanya, program tersebut belum dapat menjangkau masyarakat secara menyeluruh. Sehingga upaya itu belum 100% mengubah cara pandang masyarakat (khususnya perempuan) agar tidak  berprofesi sebagai buruh migran.

Dari uraian permasalahan di atas, saya menawarkan sebuah gagasan yang inovatif, kreatif, dan kompetitif serta memiliki nilai edukasi dalam menumbuhkembangkan usaha kecil menengah ke bawah. Penulis menuangkan inovasinya melalui sebuah komunitas yang bernama C-WE (Community of Woman Entrepreneurs). Komunitas ini bertujuan untuk melatih dan memupuk jiwa kewirausahaan perempuan khususnya yang bertempat tinggal di desa.

Saya sangat berharap program ini didengar oleh pemangku kebijakan. Kelak, semoga komunitas C-WE  dapat membentuk jiwa wirausaha di diri perempuan sehingga mengurangi perempuan yang berprofesi sebagai buruh migran.

Penulis: Kurnia Dwi Asmoro

Peserta kompetisi “Lomba Menulis Artikel dengan Tema Strong Women” yang diadakan Haidiva.com dalam memperingati Hari Ibu.

Spread the love