Haidiva.com-Berdasarkan penelitian Stanford University, Amerika Serikat, orang Indonesia adalah masyarakat paling malas jalan kaki sedunia. Kita ternyata lebih suka mager dibandingkan warga dari negara lain.
Menurut riset mereka, orang Indonesia hanya berjalan kaki sebanyak 3500 langkah per hari. Angka ini jauh dari orang Hongkong yang mencatatkan sekitar 6900 langkah setiap hari, dianggap paling suka berjalan kaki.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah penyebab orang Indonesia malas berjalan kaki.
Cuaca panas
Suhu rata-rata di Indonesia memang 27 derajat celcius. Namun di sejumlah kota, suhunya di atas 30 derajat atau hingga 40 derajat celcius. Angka ini menyebabkan kita kegerahan sehingga mudah berkeringat.
Baca juga: Jalan kaki, kebiasaan sehat yang bisa dimulai di 2022
Apalagi saat kita berjalan kaki. Cuaca panas ditambah aktif bergerak akan menyebabkan keringat bercucuran untuk mendinginkan tubuh. Pakaian jadi cepat basah dan tak nyaman digunakan.
Minim trotoar
Jalanan di Indonesia kurang memperhatikan kenyamanan untuk pejalan kaki. Masih banyak jalan yang tidak disertai trotoar. Bila adapun, kualitasnya belum tentu baik karena kadang menggunakan material yang licin atau bahkan banyak yang rusak.
Kurangnya trotoar menyebabkan orang malas berjalan kaki. Apalagi, kalau trotoar yang ada pun malah digunakan untuk pedagang kaki lima berjualan atau tempat parkir kendaraan bermotor.
Baca juga: Jalan kaki, sa;ah satu rahasia panjang umur orang Jepang
Debu dan asap kendaraan bermotor
Kendaraan bermotor memadati jalanan Indonesia. Kondisi mesinnya jarang diperhatikan sehingga mengeluarkan asap yang menyesakkan. Bercampur debu, asap kendaraan bermotor menyebabkan orang malas bergerak atau berjalan kaki.
Alih-alih menjadi sehat, berjalan kaki di antara asap motor atau mobil justru membuat kita sesak. Belum lagi, penuaan dini dan penyakit pernafasan menghantui pejalan kaki.
Kekurangan transportasi massa
Pemerintah daerah nampaknya kurang memperhatikan akses transportasi dilihat dari minimnya transportasi massa yang nyaman, aman, dan murah. Pengguna angkot kian berkurang karena waktu tempuhnya yang makin lama.
Baca juga: Sebelum Citayam Fashion Week, ini gaya jalanan ala luar negeri
Padahal, transportasi massa adalah fasilitas utama pejalan kaki bila ingin menempuh jarak jauh. Kalaupun ada, transportasi massa yang tersedia Suroboyo Bus atau Trans Semanggi menghadapi masa tempuh yang panjang dan sulit diakses penduduk. Karena transportasi massa yang nyaman belum disediakan, masyarakat memilih kendaraan pribadi.
Pejalan kaki dipandang sebelah mata
Pejalan kaki di Indonesia masih kurang diperhatikan oleh pemerintah maupun pengguna kendaraan pribadi. Contohnya saja, pelican cross sulit ditemui di jalanan Indonesia. Halte untuk menunggu kendaraan umum maupun sekadar berteduh sering tidak layak.
Mengandalkan zebra cross biasa saja tidaklah cukup. Pengguna kendaraan pribadi seringkali tidak mau mengalah saat orang-orang ingin menyebrang. Dengan demikian, orang Indonesia tentu malas berjalan kaki.
Jenis Olahraga yang Bisa Atasi Depresi, Sefektif Terapi
Februari 16, 2024 at 11:27 am[…] Baca juga: Alasan orang Indonesia malas jalan kaki […]