Haidiva.com-Situasi pandemi yang berangsur membaik ternyata membawa perubahan di masyarakat. Banyak rupa teknologi yang menjadi solusi selama masa pandemi berjalan, tidak terkecuali dengan teknologi kecerdasan artifisial. AI ternyata membantu bisnis dan meningkatkan produktivitas pada 20 lebih industri yang ada di di Indonesia.
Sebuah riset dari Accenture 2021 Global Consumer Pulse Study mengatakan 43% konsumen di Asia Tenggara tidak keberatan dilayani oleh kecerdasan artifisial berbentuk chatbot selama pertanyaan atau kebutuhannya mampu dilayani dengan baik. Hal ini memberikan sebuah gambaran bahwa kini di dalam konteks sebuah bisnis, komunikasi yang efisien serta cepat jadi tuntutan utama dari keinginan konsumen.
“Berdasarkan riset terakhir kami, efisiensi terbukti dapat dihasilkan oleh penerapan AI. Kami juga menilai kedepannya bisnis dituntut untuk mampu melayani konsumen lebih cepat, lebih sigap tanpa menurunkan kualitasnya. Selain itu kondisi saat ini menjadi momentum bagi banyak bisnis yang sebelumnya banyak menghemat pengeluaran untuk segera bisa tancap gas mendapatkan profit lebih banyak di tengah kondisi yang semakin membaik terutama dengan penerapan kecerdasan artifisial untuk melayani konsumen lebih banyak dan lebih cepat,” kata Irzan Raditya selaku CEO & Co-Founder dari Kata.ai melalui rilis.
Baca juga: Teknologi AI Google deteksi kanker payudara
AI dapat difokuskan pada kegiatan-kegiatan pekerjaan yang sifatnya memakan waktu lama, dilakukan secara repetitif serta mudah diprediksi. Fungsi manusia pun dapat difokuskan pada permasalahan-permasalahan yang sifatnya lebih kompleks sehingga lebih efisiensi dan produktivitas dapat terwujud. Alhasil, AI yang tepat jadi kunci dan target banyak bisnis untuk bisa merespon perubahan gaya hidup masyarakat di masa peralihan ini.
Berdasarkan study dari ZK Research, banyak karyawan yang membuang waktunya dikarenakan harus berurusan dengan informasi yang terlalu banyak serta harus dianalisa secara manual. Teknologi AI yang memiliki ruang untuk improvisasi secara luas merupakan jawaban bagi sebuah bisnis untuk bisa melakukan otomasi secara spesifik pada problematika serupa. Hal ini membantu karyawan agar bisa menghemat waktunya menjadi lebih efisien dan produktif.
Gaya Hidup Baru Dengan AI
Menurut Founder dan CEO Qlue Rama Raditya, pemanfaatan AI bagi industri diprediksi mampu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan hingga 30% dan meningkatkan produktivitas karyawan hingga 80%. Melalui pemanfaatan ekosistem teknologi digital berbasis AI seperti yang dikembangkan oleh Qlue, proses operasional akan bersifat end-to-end sehingga menjadi lebih efektif dan efisien ketika AI diimplementasikan di lapangan.
Baca juga: Pekerjaan terkeren di NASA dijabat oleh perempuan
“Kecerdasan buatan dapat membantu kita bekerja secara efisien, dan implementasi solusi kecerdasan buatan yang berbasis deep learning bisa membantu menghasilkan analisis data lebih akurat sehingga dapat mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik. Optimalisasi ekosistem digital ini menjadi kunci pengembangan bisnis yang sejalan dengan pertumbuhan konektivitas di Indonesia demi meningkatkan stabilitas dan skalabilitas bisnis,” ujar Rama.
Senada dengan Irzan dan Rama, Achmad Soegiarto Chief Strategy & Technology Officer Kalla Group mengatakan “Konsumen kini memiliki preferensi yang semakin banyak dengan berbagai macam keunggulan informasi yang berjalan serba cepat. Dengan kondisi ini bisnis harus mampu menjadi lebih personal serta lebih dekat dengan konsumen sehingga strategi bisnis yang diterapkan menjadi tepat guna dan menggunakan teknologi yang tepat pula.”
Perubahan gaya hidup konsumen yang menuntut respon tanpa kenal waktu membuat bisnis harus mampu mempersiapkan bagaimana kegiatan operasionalnya mampu berjalan secara seimbang. Teknologi praktis dari kecerdasan artifisial yang berbentuk chatbot atau voicebot perlahan mulai banyak diimplementasikan oleh berbagai jenis industri untuk merespon dinamika pasar yang terus bergerak cepat.
“Dengan membaca serta mengerti dari data-data yang dikoleksi oleh sebuah bisnis, kita mampu menganalisa bagaimana perilaku konsumen sampai produk yang paling laku. Bisnis pun juga mampu melihat peluang dengan analisa data yang tepat, sehingga kesempatan ini bisa dimaksimalkan oleh teknologi kecerdasan artifisial walau bisnis memiliki sumber daya yang terbatas namun tetap ingin maksimal dalam meningkatkan produktivitas” tutup Irzan.