Haidiva.com– majalah ekonomi Forbes menyebutkan Ursula von der Leyen adalah “the world’s most powerful woman” atau perempuan terkuat di dunia di tahun 2022. Mantan menteri pertahanan Jerman ini sekarang menjadi Presiden Komisi Erop.
Ursula dikenal dengan sikapnya yang agak formal dan kaku. Ia dikenal sebagai orang yang tangguh, fokus dan sangat efisien saat menangani krisis ekonomi di Eropa seperti saat pandemi Covid-19 maupun serangan Rusia ke Ukraina.
Dikutip dari berbagai sumber, inilah yang menyebabkan Ursula Von Der Leyen pantas disebut sebagai perempuan terkuat di dunia.
Keluarga politikus yang jadi dokter
Ursula adalah putri politisi Jerman Ernst Albrecht, yang pernah menjabat sebagai kepala kabinet di Komisi Masyarakat Ekonomi Eropa. Dia belajar ekonomi (1977–80) di Universitas Göttingen dan Münster serta di London School of Economics tetapi tidak pernah lulus. Sebaliknya, dia malah menempuh pendidikan kedokteran dan lulus (1987) dari Hanover (Jerman) Medical School (MHH).
Dia bekerja sebagai asisten dokter (1988–92) di klinik ginekologi MHH dan pada tahun 1991 dianugerahi gelar doktor dalam bidang kedokteran. Dia tinggal (1992–96) di Amerika Serikat sementara suaminya, Heiko von der Leyen, berada di fakultas di Universitas Stanford. Setelah dia kembali ke Jerman, dia menjabat sebagai anggota fakultas (1998–2002) di departemen epidemiologi, kedokteran sosial, dan penelitian sistem kesehatan MHH. Selain itu, ia memperoleh gelar master (2001) di bidang kesehatan masyarakat.
Baca juga: Perempuan terkaya di Indonesia, crazy rich sebenarnya
Mulai dari pejabat lokal
Ursula von der Leyen telah bergabung dengan Persatuan Demokrasi Kristen (CDU) sejak tahun 1990. Kemudian ia terlibat pada tahun 1996 dalam politik Niedersachsen—negara federal yang diperintah ayahnya (1976–90). Dia memegang serangkaian jabatan lokal dan negara bagian sebelum pemilihannya pada tahun 2004 sebagai anggota komite kepemimpinan CDU.
Setelah CDU memenangkan pemilihan federal pada tahun 2005, ia diangkat menjadi menteri urusan keluarga, warga lanjut usia, perempuan, dan pemuda dalam kabinet pertama Kanselir Angela Merkel. Di antara langkah-langkah von der Leyen untuk mengatasi tingkat kelahiran yang rendah di Jerman adalah penerapan cuti melahirkan berbayar setelah melahirkan anak dan perluasan besar-besaran fasilitas penitipan anak.
Pada tahun 2009, ia terpilih menjadi anggota Bundestag (parlemen) dan menjadi menteri tenaga kerja dan urusan sosial. Sementara dia memegang jabatan itu, krisis keuangan yang sedang berlangsung memaksanya untuk memotong pengeluaran kesejahteraan. Pada akhir 2010 von der Leyen terpilih sebagai wakil ketua CDU.
Disebut sebagai penerus Angela Merkel
Desember 2013 von der Leyen—dilihat oleh beberapa orang sebagai calon penerus Merkel—menjadi perempuan pertama yang memegang portofolio pertahanan. Dia berusaha mereformasi Bundeswehr (angkatan bersenjata federal) sambil menghadapi sejumlah tantangan.
Baca juga: Angela Merkel, salah satu pemimpin perempuan yang berhasil atasi pandemi Covid-19
Pada Maret 2014 Krimea, yang merupakan bagian dari Ukraina, dianeksasi oleh Rusia. Krisis tersebut memicu kekhawatiran baru tentang kemampuan NATO, terutama setelah tinjauan independen terhadap kementerian pertahanan Jerman, yang dirilis pada Oktober 2014, mengungkap sejumlah “masalah dan risiko” dalam proses pengadaannya. Keraguan bahwa negara itu dapat memenuhi komitmen militernya untuk NATO, karena kurangnya peralatan siap tempur, membuat beberapa sekutu menekan Jerman untuk meningkatkan pengeluaran militernya.
Membela pengungsi timur tengah
Ursula secara terbuka meminta negaranya untuk mengambil peran lebih besar dalam pertahanan Eropa. Dia kemudian membantu mengamankan dana untuk peralatan militer.
Krisis lain berkembang pada tahun 2015 ketika gelombang pengungsi timur tengah tiba di Eropa, dengan banyak yang mencari suaka di Jerman. Situasi tersebut membebani sumber daya dan menyebabkan upaya anti-imigrasi. Von der Leyen mendesak untuk menahan diri, dengan alasan bahwa menyamakan pengungsi dengan teroris adalah kesalahan. Posisinya, bagaimanapun, mendapat tekanan balik yang meningkat setelah serangan teroris di Paris (2015) dan Brussel (2016).
Karir nasional mandek, internasional bersinar
Pada Oktober 2018, setelah penampilan buruk CDU dalam pemilihan daerah, Merkel mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai pemimpin partai. Von der Leyen menolak untuk menggantikan Merkel dan akhirnya diisi oleh Annegret Kramp-Karrenbauer, junior mereka.
Baca juga: Bukti perjuangan perempuan Arab menunjukan hasil
Karier politik Ursula setelah itu dianggap berhenti. Parlemen menyelidiki penyimpangan dan kemungkinan nepotisme dalam proses pengadaan di departemen pertahanan. Namun ternyara Ursula dianggap bebas dari korupsi tersebut.
Masa jabatan presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker dijadwalkan berakhir pada November 2019, dan penggantinya akan dipilih oleh Dewan Eropa—kepala pemerintahan dari 28 negara anggota UE. Ursula dianggap yang paling tepat karena bisa masuk ke semua faksi di Parlemen Eropa.
Perempuan pertama sebagai Presiden Komisi Eropa
Pada 16 Juli 2019, Ursula von der Leyen dikonfirmasi menang tipis. Ia menerima 383 dari 747 suara (dengan 374 diperlukan). Keesokan harinya dia mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan Jerman dan digantikan oleh Kramp-Karrenbauer.
Von der Leyen dijadwalkan menggantikan Juncker pada 1 November 2019. Namun karena masih ada perdebatan susunan kabinet yang akan membantu Ursula, suksesi diundur. Baru pada tanggal 1 Desember dia menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai presiden Komisi Eropa.
Ketahui Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK)
Oktober 9, 2023 at 1:28 pm[…] Baca juga: Mengenal Ursula Van Der Leyer, perempuan terkuat di dunia […]