Haidiva.com-Sejak pandemi Covid-19 menerjang Indonesia awal tahun 2020, banyak korban PHK yang beralih ke bisnis kuliner. Alasannya, bisnis ini mempunyai modal yang relatif kecil dan mudah dijalankan.
Namun bukan berarti bisnis kuliner selalu berakhir menguntungkan. Ada sejumlah adaptasi demi keberlangsungan usaha salah satunya tidak hanya mengandalkan transaksi harian dari dine-in.
Berikut beberapa tipsnya yang dirangkum penyedia layanan loyalitas pelanggan tim OttoPoint” dikutip dari Antaranews.com.
Pilih makanan yang awet
Saat pandemi, banyak orang yang memilih memasak sendiri makanan rumahan. Karena itulah, tak ada salahnya memilih makanan yang awet tahan lama, atau setengah jadi. Berbagai pilihan bisa seperti frozen food atau makanan beku, bumbu dapur, hingga sambal botolan.
Baca juga: Kehilangan pekerjaan saat pandemi, coba bisnis laris ini
Apalagi, makanan yang awet mempermudah pengiriman jarak jauh. Dengan demikian, Kamu bisa meminimalisir kerugian bila penjualan sedang menurun.
Maksimalkan platform dan media online
Peningkatan tren pemesanan online, mau tidak mau mempengaruhi penyesuaian strategi penjualan dan promosi yang berbeda dari beberapa tahun silam. Pertama, Kamu bisa menjual dengan pasar lebih luas melalui e-commerce.
Kedua, Kamu sebaiknya mulai secara kreatif membuat konten promosi melalui media sosial seperti instagram, tiktok, facebook dan lainnya. Pada riset yang dirangkum oleh We Are Social, menunjukkan dari 274,9 juta penduduk di Indonesia, sekitar 170 juta orang adalah pengguna aktif media sosial.
Terapkan strategi marketing yang efektif dari sekarang
Pandemi bisa menjadi waktu yang cocok untuk memikirkan kembali strategi marketing yang efektif dan berkelanjutan. Salah satu program bisa menjadi dipertimbangkan adalah stamp digital. CEO OttoPoint, James Hamdani mengatakan program ini diciptakan untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih berkesan bagi pelanggan.
Baca juga: Tips buka usaha ala Susi Pudjiastuti
“Jadi, mereka akan termotivasi datang kembali untuk bertransaksi dan mengumpulkan stamp digital, demi mendapatkan reward yang mereka sukai,” kata dia dalam siaran pers, Senin.
Manfaatkan database pelanggan
Hal lainnya yakni Kamu bisa membuat database pelanggan. Manfaatnya bisa digunakan untuk mengenal perilaku transaksi maupun preferensi mereka terhadap produk tertentu.
Terkumpulnya database pelanggan bisa berdampak positif untuk membuat strategi marketing yang efisien dan tepat sasaran. Kinerja marketing akhirnya bisa diukur dengan lebih efektif serta mencapai hasil yang lebih maksimal.
Pelanggan pun lebih nyaman, karena mereka mendapatkan konten marketing yang sesuai dengan kebiasaan dan pilihan personalnya sehingga tidak lagi merasa terganggu dengan konten atau iklan yang tidak relevan. Harapan akhirnya, mereka tertarik untuk bertransaksi kembali.
Prediksi Tren Kuliner 2022, Peluang Bisnis Makanan
Desember 10, 2021 at 3:53 pm[…] Baca juga: Strategi bisnis kuliner selama pandemi Covid-19 […]