Perbedaan Kopi Arabika, Robusta, dan Liberika

Haidiva.com-Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi. Ada tiga jenis kopi yang tumbuh di Indonesia, yaitu robusta, arabika, dan liberika. Ketiganya tentu mempunyai perbedaan di rasa, lokasi tumbuh, dan bentuk.

Dikutip dari Majalah Tempo Maret 2018, inilah perbedaan kopi Robusta, Arabika, dan Liberika.

Arabika

Arabika menjadi spesies pertama biji kopi yang dikonsumsi sebagai minuman. Ethiopia adalah wilayah pertama kali mengonsumsi arabika, tepatnya abad ke-5 Masehi. Kopi jenis ini terasa fruity, ada sensasi asam dan manis buah saat menyruputnya.

Bentuk kopi arabika melonjong. Pohonnya rentan terkena penyakit karat daun. Perawatannya paling sulit dibanding jenis kopi lainnya.

Baca juga: Artis Indonesia yang bisnis kopi kekinian

Arabika tumbuh di ketinggian 700-1.700 meter. Beberapa daerah yang terkenal dengan kopi arabikanya adalah Gayo (Aceh), Toraja (Sulawesi), Pengalengan (Jawa Barat), maupun Ijen (Jawa Timur).

Robusta

Bagi yang doyan melek, kopi robusta bisa menjadi teman setia. Pohon kopi jenis ini ditemukan di Kongo 1898. Robusta mempunyai rasa kopi yang lebih pahit dan kesat karena kandungan kafein yang lebih tinggi.

Bentuk kopi robusta ialah membulat dan mempunyai ukuran yang lebih kecil dibnding arabika maupun liberika. Kopi robusta tumbuh di ketinggian kurang dari 800 meter. Jenis ini lebih tahan hama dan penyakit.

Baca juga: Rekomendasi kedai kopi kekinian di Surabaya

Beberapa daerah yang terkenal dengan robustanya adalah Lahat, Lampung, Bali, maupun Banyuwangi di Jawa Timur,

Liberika

Kopi ini dinamai liberika karena berasal dari Liberia, Afrika Barat. Liberika sengaja didatangkan ke nusantara pada abad ke-19 setelah arabika gagal panen karena terserang hama.

Biji kopi liberika pipih memanjang asimetris. Rasa liberika pahit, meskipun tak sepahit robusta dengan rasa asam yang rendah. Liberika Indonesia terkenal dikembangbiakan di Jambi, Riau, dan Kalimantan Tengah.