081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Inovasi Olahan Lele, Durinya Pun Bisa Dimanfaatkan

Inovasi Olahan Lele, Durinya Pun Bisa Dimanfaatkan

Haidiva.com-Inovasi di dunia kuliner memang tiada henti. Jika abon yang dikenal masyarakat biasa terbuat dari bahan baku daging sapi atau ayam, namun yang satu ini terbuat dari ikan lele. Produk abon lele ini merupakan karya santri Pesantren Baitus Surur, Mojokerto.

Sudah tiga tahun Ponpes ini merintis usaha olahan abon ikan lele. Choirul Wahyudi, pendiri dan pengasuh Ponpes menuturkan jika di daerahnya banyak warga yang membudidayakan ikan lele. Melihat potensi itu, alhasil ia merintis bisnis abon lele hingga saat ini. Menurutnya abon produksi Ponpes Baitus Surur memiliki keunggulan tersendiri. Tidak hanya soal cita rasa, tetapi juga kualitas dan kandungan gizinya. Selain itu menurutnya agar menjaga kualitas produk, maka proses pengolahan mulai dari bahan baku ikan lele hingga diolah menjadi abon, semuanya dilakukan di lingkungan ponpes.

“Mulai proses awal sampai pengolahan, semua dilakukan oleh keluarga besar yayasan, dari pengasuh, asatidz, santri, dan stake holder yang terlibat,” terangnya.

Saat ini Wahyudi memiliki 10 kolam ikan dengan sistem bioflok. Dengan ukuran diameter 4 meter dan kedalaman 1 meter, masing-masing mampu menampung sebanyak 16 ribu ekor ikan lele. Menurutnya, ikan yang diternak di kolam yang terletak di kompleks MI Baitus Surur itu berbeda dengan lele pada umumnya. Pasalnya, Pengasuh ponpes kelahiran 27 November ini, memiliki trik dalam masa perawatan hingga saat panen. Sehingga, daging yang dihasilkan mampu memiliki kualitas yang baik.

Baca Juga: Tips Pebisnis Ekonomi Kreatif Bertahan di Pandemi Covid-19

Proses perawatan lele pun terbilang cukup berbeda dengan peternak lainnya. Di samping memberikan pakan yang telah melalui proses fermentasi, dirinya juga mengombinasi dengan bahan dari magot atau larva lalat dari jenis black soldier fly. Sehingga, asupan protein bagi bibit-bibit lele bisa tercukupi. “Tiap satu minggu sekali, lele juga wajib puasa. Dan puasa tidak sampai membuat lele menjadi kanibal,’’ tandasnya.

Tidak hanya abon ikan, yang menarik Wahyudi juga mengolah duri lele menjadi abon. Bahkan, permintaannya juga tak kalah tinggi. Sebab, abon duri ikan memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi. “Selama ini duri sering dikatakan limbah, yang selalu dibuang dan tidak sedap dipandang. Padahal duri di ikan lele ini banyak kalsium, dan Alhamdulillah lebih banyak diminati khususnya orangtua dewasa dan anak-anak balita,” jelasnya.

Bahkan, saat ini Ponpes Baitus Surur juga berencana mengembangkan olahan lain. Salah satunya adalah memproduksi kecap dari bahan kepala ikan lele. Sehingga, semua bagian dari ikan lele tidak ada yang terbuang. “Sudah kami coba, kedepan kami akan memasarkan kecap dari bahan ikan lele,” ujarnya.

Melalui bisnis ikan lele ini, Wahyudi juga memiliki harapan agar banyak anak yang mau makan ikan dan olahannya. Ikan yang memiliki kandungan gizi tinggi salah satunya bisa mencegah angka stunting di Indonesia.

Baca Juga: Tips Sukses Jualan Online di Marketplace

Spread the love