Haidiva.com-Penyanyi sekaligus aktor Harry Styles membuat kehebohan setelah menjadi model sampul majalah mode ternama Vogue. Di sampul edisi Desember itu, Harry memakai gaun panjang berwarna pale blue dari Gucci dan ditambah tuksedo hitam. Pilihannya itu menimbulkan kecaman dan pembelaan dari yang melihatnya.
Gaya pakaian Harry terlihat feminin dengan gaunnya sekaligus maskulin karena menampilkan tato dan bulu dada. Foto yang diambil Tyler Mitchell ini menggambarkan karakternya flamboyan.
“Pakaian ada untuk dipakai bersenang-senang, bereksperimen, dimainkan, tak ada batas untuk mengenakan pakaian apapun,” kata Harry seperti yang dikutip dari independent.
Baca juga: Raising Theybies, Metode Orang Tua Didik Anak Bebas Gender
Siapapun boleh saja sependapat atau tidak dengan Harry. Ini dia komentar para pesohor mengenai pilihan busana Harry.
Ibunya tetap bangga

Ibu Harry Styles, Anne Twist, tetap bangga apapun gaya busana puteranya. Dikutip dari Today.com, Anne mengatakan selalu kagum dengan pilihan busana putera-puterinya (Harry dan Gemma Styles). Sejak kecil, Harry suka memakai pakaian unik yang justru tak disukai Gemma karena terlalu ribet.
“But you know, siapa sih yang tidak suka berdandan,” kata Anne.
Kritik dari politikus konservatif

Politikus konservatif Candace Owens mengritik gaya busana Harry Styles yang dianggap terlalu feminin. Dia mengatakan lewat akun twitter bahwa tak ada masyarakat yang bisa bertahan tanpa sosok yang kuat. Owens mengatakan marxisme dan feminisasi sudah stabil dan diajarkan kepada anak-anak di barat sejak kecil. Dan gaya Styles adalah salah.
“Bring back manly men,” ujar Candace Owens
Baca juga: Gaya Busana Lily Collins, Sahabat Harry Styles
Dukungan sesama aktor

Pendapat Candace Owens langsung dibalas oleh rekan Harry Styles sesama artis, Elijah Wood. Dia mengatakan Owens keliru mendefinisikan tentang sosok laki-laki sejati. Menurutya, maskulinitas saja tak bisa membentuk laki-laki sejati.
“Kenyataanya, it’s got nothing to do with it,” tulis Wood.
Kritik Owens juga dikecam oleh aktris sekaligus sutradara Olivia Wilde. Ia mengatakan terminologi laki-laki macho yang disebutkan oleh Owens adalah sebuah maskulinitas beracun (toxic masculinity).
“Perempuan sejati tidak akan menjadi feminis palsu. Maaf, aku harus mengatakannya,” ujar Wilde.