081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Film yang Sebaiknya Tidak Ditonton Saat Puasa, Bikin Lapar

Film yang Sebaiknya Tidak Ditonton Saat Puasa, Bikin Lapar

Haidiva.com-Banyak cara menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa, salah satunya dengan cara menonton film. Tapi, sebaiknya tidak sembarang film. Jangan tonton film dewasa saat berpuasa. Jangan pula nonton film bertema makanan karena berakibat kelaparan.

Nah, ini beberapa film dalam dan luar negeri yang sebaiknya tidak ditonton saat puasa.

Tabula Rasa

Gulai kepala ikan di Tabula Rasa

Hans (Jimmy Kobogau), seorang anak Papua meninggalkan desanya untuk pergi ke Jakarta mengejar cita-cita sebagai pemain bola profesional. Namun, kecelakaan membuat ia memupuskan cita-citanya sebagai atlet. Saat terpuruk, ia bertemua Mak Uwo (Dewi Irawan) pemilik tempat makan Padang. Di rumah makan ini, Hans mulai belajar memasak makanan Padang.

Setelah menonton ini, banyak penonton yang lapar dan ingin menyantap makanan Padang. Penyebabnya karena cara mengolah dan menyajikan masakan Padang diambil secara close up. Ada dendeng balado, rendang, sambel hijau, termasuk gulai kepala ikan.

Baca juga: Cara makan nasi padang tanpa nambah berat badan

Chef

Carl Casper (Jon Favreau) adalah chef di restoran ternama. Ia mencintai pekerjaan sampai bercerai dengan istrinya Inez (Sofia Vergara). Namun, pekerjaan sebagai koki mulai membosankan karena ia tak bebas berkreasi makanan dan harus mendengar selera pelanggan kelas elit. Ia kemudian berjuang mejalankan food truck dan memperbaiki hubungan dengan anak dan mantan istrinya.

Di film ini, penonton akan diajak cara mencari resep terbaik untuk membuat cubanos, semacam roti lapis khas Kuba. Carl berkeliling kota untuk menyajikan Cubanos dengan isi bahan makanan berasal dari tempat yang disinggahi. Tak hanya gambar, suara saat membelah roti pun menambah kerocongan di perut.

Cook Up a Storm

Film ini menceritakan tentang koki jalanan Sky Ko (Nicholas Tse) yang ingin diakui keahlian memasaknya. Ia mampu mengalahkan koki restoran berbintang nichelin didikan Perancis, Paul Ahn (Jung Yong-Hwa). Pertandingan terakhir, Sky Ko melawan legenda masakan bernama Mountain Ko (Anthony Wong) yang ternyata ayahnya sendiri. Ayahnya pergi karena anaknya dianggap tak punya bakat memasak.

Tak hanya masakan, cara mengolah daging ikan pun membuat kita merasa lapar. Berbagai khas masakan tionghoa seperti dimsum, mie ayam bersanding dengan makanan barat seperti steak maupun pasta. Penonton dijamin kelaparan.

Baca juga: Rekomendasi kuliner di Surabaya yang wajib kamu coba

Aruna dan Lidahnya

Ahli wabah bernama Aruna Rai (Dian Sastrowardoyo) diberi tugas oleh kantornya untuk meneliti pandemi flu burung di berbagai pelosok Indonesia. Memanfaatkan kesempatan, dua temannya, Bono (Nicholas Saputra) yang seorang chef dan Nadezhda (Hannah Al Rashid) yang penulis buku malah ikut untuk wisata kuliner. Tak hanya itu, ahli wabah lainnya, Farish yang merupakan mantan gebetan Aruna juga ikut bergabung untuk meneliti pandemi. Petualangan perut, pikiran, dan perasaan mereka pun dimulai.

Penonton diajak menjelajahi kuliner khas di tempat terduga wabah, mulai dari Surabaya, Pamekasan, Pontianak, dan Singkawang. Berbagai olahan makanan ditampilkan dalam jarak dekat, termasuk makanan khas Jawa Timur. Ada rawon, rujak, soto, hingga lorjuk.

Little Forest

Film ini membuat hati dan perut kita hangat. Berkisah tentang Hyewon (Kim Taeri) yang pulang ke kampung ibunya dan bertemu dengan teman kecilnya di sebuah pedesaan. Di desa, ia memasak dengan bahan seadanya di desa. Hyewon juga kembali menjalin pertemanan dengan Jaeha (Ryu Junyeol) yang sekarang jadi petani.

Menariknya di sini, makanan buatan Hyewon diolah dengan cara sederhana dan bisa ditiru penonton. Ada sawi goreng tepung, spageti toping bunga, seledri gorng, panekuk kol dengan parutan kayu manis, atau ratu lapis kol yang sederhana tapi enak.

Spread the love