081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Film Korea yang Terinspirasi dari Pembunuhan Hwaseong

Film Korea yang Terinspirasi dari Pembunuhan Hwaseong

Haidiva.com-Industri perfilman Korea Selatan terkenal pandai meramu cerita dari kisah nyata. Misalnya pembunuhan berantai Hwaseong, daerah di Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Kasus pembunuhan sejumlah perempuan berbaju merah ini kerap dijadikan inspirasi drama Korea maupun film.

Pembunuhan Hwaseong sendiri ini memakan 14 korban perempuan berbaju merah–sebelumnya hanya diketahui 9 orang. Perkosaan dan pembunuhan itu terjadi sepanjang tahun 1986 hingga 1993. Lee Choon-jae, sang pelaku, baru diketahui tahun 2019. Padahal, telah ada korban salah tangkap yang terpaksa mendekam hingga 20 tahun penjara.

Berikut ini, sejumlah film Korea Selatan yang terinspirasi dari kasus Pembunuhan Hwaseong.

Baca juga: Daftar Film Misteri Pembunuhan Seru dan Menegangkan

Memories of Murder (2003)

Pembunuhan berantai terjadi di Kota Hwaseong. Semua korbannya perempuan berbaju merah yang sebelumnya diperkosa terlebih dahulu. Park Doo-man (Song Kang-ho), detektif polisi pemarah di kota tersebut berusaha memecahkan siapa pelaku sebenarnya. Dibantu detektif dari Seoul, Seo Tae-yoon (Kim Sang-kyung), yang lebih tenang dan teliti, mereka berdua berusaha menangkap si penjahat.

Memories of Murder ditulis dan disutradarai oleh Bong Joon-ho. Film ini mendapatkan tanggapan positif dari penggemar dan kritikus film. Serenteng penghargaan pun telah diraih.

Confession of Murder (2012)

Setelah 15 tahun tak ditangkap dan kasus pembunuhan Hwaseong ditutup, seorang laki-laki tampan Lee Doo-seok (Park Si-Hoo) muncul untuk menerbitkan buku berjudul ‘I am the Murder’ berisi cerita pembunuhan secara detail. Doo-seok yang tampan dan mengaku bersalah ini tentu memunculkan banyak penggemar sehingga membuat detektif polisi Choi Hyeong-goo (Jung Jae-yeong) kesal.

Baca juga: Tujuh misteri drama ‘Its Okay to Not to be Okay’

Hyeong-go, dulunya bertugas menyelidiki kasus Hwaseong, tak percaya Doo-seok adalah pelakunya. Ia pun menantang debat terbuka di televisi. Tiba-tiba seorang penelepon bernama J mengaku bahwa ialah pembunuh sebenarnya. Jadi siapa yang benar?

Confession of Murder disutradari oleh Jyung Byung-gil. Film ini sukses di pasaran dan meraih banyak penghargaan. Kesuksesnnya menyebabkan Confessio of Murder dibeli dan dibuat ulang menjadi film Jepang dan India dengan cerita yang sama.

Memoir of Murderer (2017)

Film ini memang tak dikatakan terinspirasi kasus Hwaseong tetapi alurnya mengingatkan pada kasus tersebut. Kim Byeong-soo (Sol Kyung-gu), mantan pembunuh berantai yang pensiun karena penyakit alzheimer. Ia hidup dengan puterinya Kim Eun-hee (Kim Seol-hyun), gadis muda cantik dan ceria. Suatu ketika, mobilnya menabrak mobil polisi lokal bernama Tae-joo (Kim Nam Gil).

Baca juga: Serial Netflix tentang perempuan kuat, ada yang jadi detektif pembunuhan

Kyung-gu menemukan bercak darah di mobil Tae-joo namun polisi itu beralasan bahwa itu darah rusa. Sebagai mantan pembunuh berantai, Kyung-gu curiga bahwa Tae-joo yang bertanggung jawab atas mayat-mayat perempya yang ditemukan akhir-akhir ini. Tae-joo kemudian mendekati Eun-hee, mampukah Kyung-gu menyelamatkan puterinya itu?

Film Memoir of Murderer disutradarai oleh Won Shin-yun. Film laris ini mempunyai dua akhir yang berbeda. Hanya beda 10 menit, versi director’s cut menampilkan akhir yang lebih mencegangkan dan mebalikkan cerita versi pendeknya.

The Chase (2017)

Kisah Hwaseong hanya menjadi latar belakang cerita bukan intinya. Seorang pemilik kontrakan rumah, Shim Deok-su (Baek Yoon-sik) mengajak temannya yang polisi tua Park Pyung-dal (Sung Dong-il) membongkar kasus pembunuhan berantai yang belum terungkap sejak 30 tahun lalu.

Mereka berdua saling membantu memecahkan masalah. Masalahnya, Detetif Park ternyata punya penyakit pikun akut yang akhirnya membuat Deok-su terseok-seok menyelidiki kasus sendirian. The Chase menjadi film gado-gado, seru dan menegangkan tapi sedikit lucu, khas film Korea Selatan.

Spread the love