Dana Darurat Penting & Wajib Punya

Haidiva.com-Tahun baru kita dikejutkan dengan banjir yang melanda Jakarta dan beberapa wilayah lainnya. Dalam situasi genting, kita pasti tidak memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri, termasuk dari sisi keuangan.

Founder dan CEO Finansialku Melvin Mumpuni mengatakan, sebagian besar milenial Indonesia masih belum menyiapkan dana darurat sehingga kondisi keuangan mereka cenderung tidak aman. Sebagian besar milenial Indonesia menggunakan 51 persen pendapatannya untuk kebutuhan bulanan. Nilai tabungan hanya 11 persen dari pendapatan, dan investasi hanya 2 persen.

“Kalau sampai terjadi sesuatu dengan sumber income-nya, milenial ini masih bingung untuk hidup 12 bulan ke depan dari mana sumbernya. Enggak ada safety stock,” ujar Melvin seperti yang dilansir oleh Kompas.

Oleh karena itu sebelum terlambat, kita perlu mempersiapkan dana darurat dalam pengelolaan keuangan sedini mungkin.

Baca juga: waktu yang tepat keluarkan dana darurat

Berapa Besaran Dana Darurat?

Tidak ada angka dan persentase pasti yang menentukan besarnya dana darurat. Akan sangat mungkin terjadi perbedaan besarnya dana darurat antara dua orang yang memiliki profesi dan gaya hidup yang berlainan.

Setidaknya untuk seseorang yang masih lajang atau belum menikah, besaran dana darurat ini tiga kali lipat dari pengeluaran bulanan. Sementara, untuk pasangan suami istri besaran dana darurat adalah enam kali lipat dari pengeluaran bulanan. Adapun untuk pasangan menikah yang sudah memiliki anak, besaran dana darurat yang ideal adalah 9 hingga 12 kali lipat dari pengeluaran bulanan.

“Kenapa kalau menikah dan punya anak minimal 12 bulan? Karena kalau sudah punya anak dan tiba-tiba dipecat, sekolah anakpun tetap harus dibayar, enggak peduli bagaimana kondisi keuangannya,” ujar Melvin.

Dana darurat sebaiknya dikumpulkan dalam kurun waktu satu tahun setelah bekerja. Pencadangan dana darurat ini, juga harus didahulukan sebelum investasi. Akan lebih bijaksana jika kita bisa memisahkan dana darurat pada rekening khusus. Hal tersebut bertujuan agar dana darurat tidak tercampur dengan dana lainnya. (kia)