Haidiva.com– Mudah bilang kalau Kamu jatuh cinta pada pandangan pertama ketika bertemu dengan orang baru. Tapi benarkah cinta pandangan pertama itu ada? Atau Kamu hanya sekadar naksir atau bahkan nafsu saja? Ini kata pakar hubungan.
“Ketika naksir dengan seseorang, ini menyangkut hukum tarik-menarik perasaan. Cinta pada pandangan pertama tidak semisterius atau sulit dipahami seperti yang terlihat, dan itu jauh lebih ajaib daripada yang orang duga,” kata pakar hubungan Monica Vermani, Psy.D seperti yang dikutip dari Cosmopolitan.
Namun benarkah cinta pada pandangan pertama itu adalah benar-benar cinta? Jawabannya abu-abu, berkaitan dengan diri sendiri dibandingkan orang lain yang kita temui.
Cinta pandangan pertama hanya sekadar chemistry
Ketertarikan dengan seseorang yang pertama kali kita temui bukanlah isapan jempol. Tapi menurut Vermani, itu bukan cinta melainkan bisa disebut sebagai “chemistry”. Perasaan kuat akan hubungan fisik dan atau emosional pada saat pandangan pertama sebenarnya berkaitan dengan masa lalu atau fantasi kita yang tanpa kita sadari.
Baca juga: Sejarah simbol cinta Korea, ini sebenarnya
“Cinta pada pandangan pertama sebenarnya adalah asosiasi yang menarik pikiran kita kepada orang-orang dari masa lalu, sekarang, atau bahkan fantasi kita tentang pasangan yang sempurna,” kata Vermani. “Ketika asosiasi ini akrab bagi kita, kita mengartikannya sebagai perasaan nyaman, cinta, dan ketertarikan.”
Artinya, ketika Kamu tertarik dengan seseorang untuk pertama kalinya, sejatinya itu karena dia memenuhi sosok ideal yang Kamu inginkan. Terapis yang berbasis di LA Jenny Taitz, Psy.D., penulis How to Be Single and Happy, menghubungkan perasaan akrab yang menyenangkan ini dengan “Efek Halo”. Istilah tersebut berkaitan dengan asumsi positif yang kita buat tentang seseorang karena penampilan mereka.
Bisakah “cinta pada pandangan pertama” mengarah pada hubungan yang serius?
Apakah ketertarikan yang sangat nyata itu dapat mengarah pada sesuatu yang serius? Taitz mengatakan cinta pada pandangan pertama itu bisa membutakan perasaan obyektif kita. Ini membuat kita kesulitan menentukan apakah seseorang benar-benar cocok.
Pada dasarnya, ketika Kamu sangat tertarik pada seseorang, itu membuat pikiranmu bias. Kamu menempatkannya di atas tumpuan, dan akibatnya, mereka tidak salah di matamu.
Baca juga: Patah hati, cara sembuh untuk Move On.
“Hanya karena seseorang sangat tampan, bukan berarti Kamu tahu banyak tentang mereka,” kata Taitz. “Kamu berisiko meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah orang yang tepat berdasarkan emosi daripada logika.”
Itu tidak berarti bahwa ketertarikan instan tidak akan pernah bisa mengarah pada hubungan yang nyata. Jika Kamu menemukan seseorang yang menarik perhatian, Taitz menyarankan obyektif menilai dan mencari tahu lebih lanjut tentangnya dari siapapun. Bersikap terbuka untuk merevisi asumsi awal tentang seseorang adalah hal yang diperlukan untuk memulai hubungan yang lebih serius.
Apakah cinta pada pandangan pertama itu berbahaya?
Jawabannya adalah ya atau tidak. Meskipun ketertarikan awal yang kuat mungkin bukan tanda pasti dari cinta sejati yang ingin kita pikirkan, bukan berarti itu buruk. Namun, Bernstein mencatat bahwa dalam beberapa kasus, perasaan tersebut mungkin terkait dengan trauma masa lalu. Artinya, Kamu merasa perasaan baru yang membuat ketagihan itu adalah obat untuk menghilangkan rasa sakit hati di hubungan sebelumnya.
Baca juga: Red flag, tanda bahaya dari kekasihmu
Jika ketertarikan itu tidak dibalas, “cinta pada pandangan pertama” bisa menyebabkan perasaan tidak berharga atau putus asa. Saat Kamu mengalami perasaan kecewa ketika cinta tidak berbalas, kecemasan akan mengambil alih. Segeralah memeriksa diri sendiri atau mencari bantuan dari sahabat dekat bahkan psikolog agar perasan bisa dikendalikan.
Namun, secara umum, “cinta pada pandangan pertama” hanyalah salah satu dari banyak cara orang untuk dapat merasakan percikan cinta kembali setelah sakit hati. Kita bisa segera menentukan apakah itu nyata atau tidak, dan menyembuhkan sakit hati di masa lalu.
Jadi, cinta pada pandangan pertama itu tidak benar-benar cinta yang ada. Tapi, ketertarikan instan dan koneksi langsung dengan orang baru tetaplah perasaan yang nyata.