081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Belajar HAM dari Drama Korea Selatan, Indonesia Bisa Tiru

Belajar HAM dari Drama Korea Selatan, Indonesia Bisa Tiru

Haidiva.com-Drama Korea Selatan dikenal mempunyai cerita menarik dan disukai penggemar seluruh dunia. Banyak pesan yang disisipkan ke dalamnya sehingga masyarakat bisa belajar, termasuk isu Hak Asasi Manusia. Deputi Director at National Human Rights Commisions of Korea Kim Mina mengatakan drama Korea menjadi sarana edukasi masyarakat tentang isu HAM.

“Pendidikan masyarakat mengenai HAM di Korea Selatan dilakukan melalui banyak cara seperti lewat buku, poster, bahkan film maupun drama Korea,” kata Kim Mina saat di diskusi Tanggap Rasa dengan topik ‘Belajar HAM dari Drama Korea’ yang digelar oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia RI, 25 Agustus 2021.

Berikut cara Korea Selatan menyisipkan isu HAM di dramanya agar masyarakat bisa belajar.

Literasi HAM untuk pekerja kreatif layar kaca

Law School, drama Korea yang sarat isu HAM

Kim Mina mengatakan pekerja kreatif yang memproduksi drama Korea diberi literasi mengenai HAM sebelum mereka membuat karya. Tujuannya agar mereka benar-benar mengerti topik kesetaraan dan anti-diskriminasi.

“Para sineas diberikan pelatihan HAM terlebih dahulu.” ujarnya.

Baca juga: Alasan drama Korea bikin kecanduan

Kebebasan produsen drakor berkarya

Police University menggabungkan kisah romance, persahabatan, dan aksi menegangkan

Meski mendapatkan ‘pesanan’ dari pemerintah, kata Kim Mina, bukan berarti para sineas menjadi saklek dalam berkarya. Mereka mendapatkan kebebasan dalam memproduksi cerita agar tetap bisa menghibur dan tak terkesan menggurui.

“Memang awalnya ada prasangka dari pembuat drama cerita akan diatur oleh pemerintah, namun ternyata tak terbukti. Akhirnya, semakin banyak para sutradara dan penulis cerita yang ingin membuat drama dengan topik HAM,” kata Mina.

Mina mengatakan, kebebasan inilah yang menyebabkan banyak sutradara dan penulis cerita membuat drama bertopik HAM. Bahkan, mereka bekerja secara pro bono alias tak dibayar oleh Komnas HAM Korea atau pemerintah sekalipun.

Pesan yang disisipkan secara halus

Drakor tanpa antagonis, tapi Hospital Playlist memuat banyak isu kemanusiaan

Aktivis HAM Indonesia Tunggal Pawestri mengakui Korea berhasil menyisipkan isi HAM di drama atau filmnya secara halus. Bahkan, banyak drakor maupun film Korea bertema ringan tetapi masih menyisipkan isu HAM.

Baca juga: Perempuan penulis skenario yang karyanya sarat makna

“HAM tak perlu ditayangkan di drakor yang berdarah-darah tetapi bisa lebih smooth. Contohnya di Police University, lewat interaksi tokoh laki-laki yang naksir tokoh perempuan bisa disisipi dengan pesan ‘Miranda Rules’,” kata Tungga.

Miranda Rules adalah prinsip hukum bahwa tersangka harus mendapatkan informasi mengenai pidana yang disangkakannya dan hukum yang dilanggar sebelum ia ditangkap.

Kim Mina sendiri mengatakan pembuat drama Korea adalah pencerita yang bagus. Jadi, pihak pemerintah percaya mereka bisa menyisipkan pesan HAM dengan cara sekreatif dan sehalus mungkin.

Menggunakan kekuatan fans base

Itaewon Class menyisipkan pesan anti-deskriminasi

Sukses tidaknya sebuah drama Korea tergantung pula dengan aktor pemainnya. Karena itulah, memang dipilih aktor yang mempunyai penggemar banyak, mempunyai citra baik dan tentu saja akting yang bagus. Dengan demikian, pesan HAM bisa semakin tersebar luas.

Baca juga: Belajar dari Singapura cara memberantas budaya korupsi

Contohnya saja Itaewon Class menyisipkan pesan anti-diskriminasi terhadap kulit hitam dan kelompok transeksual. Selain cerita dan penyutradaraan yang baik, peran aktor seperti Park Seojun dan Kim Dami yang punya penggemar banyak juga mempengaruhi.

Tungga mengatakan memang tak semua drakor menyisipkan isu HAM dan masih banyak yang mendukung misoginis maupun hubungan toxic. Tetapi, katanya, semakin banyak drakor yang mengarah ke topik sehat dan baik. Cara Pemerintah Korea menyisipkan pesan HAM ini perlu ditiru oleh Indonesia.

Spread the love