Atur Keuangan Pengantin Baru, Kurangi Potensi Masalah

Haidiva-Terpenting dalam menikah bukanlah pesta atau upacara perkawinan melainkan setelahnya. Mengumpulkan pendapat dua kepala, belum lagi bila keluarga dari suami dan istri ikut campur, pasti luar biasa sulit.

Salah satu yang perlu diwaspadai adalah masalah keuangan. Yuk, simak tips dari moneysmart mengenai atur keuangan untuk pengantin baru berikut ini:

Pertama, pengantin baru mesti terbuka soal keuangan satu sama lain. Suami dan istri harus saling terbuka soal keuangan,  terutama bagi mereka yang sama-sama bekerja. Terbukalah soal berapa pendapatan dan utang masing-masing.

Kedua, pengantin baru perlu membuat aturan bersama soal rencana keuangan. Ada keluarga yang mempercayakan keuangan di istri, ada pula sebaliknya. Sebaiknya, putuskan siapa yang akan menjadi pemegang keputusan masalah keuangan agar tak berantakan. Pilih pihak yang paling bisa hemat tetapi masih realistis.

Ketiga, pengantin baru sebaiknya menententukan target keuangan jangka panjang dan pendek. Pengantin baru harus punya rencana jangka pendek dan jangka panjang. Misalnya bagi yang belum punya rumah, salah satu yang harus ditentukan adalah sewa atau kontrak rumah. Jangka panjang juga perlu dipikirkan matang-matang.

Keempat, pasangan pengantin baru harus mengubah gaya hidup. Kurangi hura-hura, lebih baik ditabung atau diinvestasikan. Pilihannya bisa beragam mulai dari reksadana, saham, properti, atau investasi lain.

Baca juga: Hal yang Perlu Dibicarakan Sebelum Menikah

Kelima, siapkan dana proteksi keluarga. Pengantin baru serasa bahagia milik berdua, tapi tak ada yang tahu kejadian apa yang bakal menimpa kita di masa depan. Untuk itu, sebaiknya sisihkan sebagian uang untuk membeli asuransi. Misalnya asuransi jiwa bagi kepala keluarga.

Keenam, pengantin baru mesti evaluasi keuangan secara berkala. Banyak perceraian disebabkan karena keuangan yang berantakan. Baiknya pasangan suami dan istri mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran keuangan secara bersama-sama. Lakukan minimal setiap bulan sekali. (ndr)