081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Tradisi Unik Suku di Indonesia, Seperti Cari Cacing

Tradisi Unik Suku di Indonesia, Seperti Cari Cacing

Haidiva.com-Indonesia mempunyai beragam suku dan budaya unik. Mulai dari bertarung dengan mengunakan daun pandan sebagai senjata hingga mencari cacing di pantai.

Berbagai macam tradisi tersebut diwariskan dari generasi ke generasi. Kebanyakan mengandung kearifan lokal dan memiliki manfaat spiritual bagi masyarakat. Tradisi juga tidak jarang menjadi simbol suatu suku atau masyarakat di suatu daerah tertentu.

Dikutip dari release RedDoorz, ini tradisi unik suku di Indonessia.

Tradisi Mekare-kare, Bali

Tradisi unik suku di Indonesia (Good News From Indonesia)

Bali memang terkenal akan keindahan alamnya dan tradisi budaya yang unik dibaliknya. Salah satunya adalah mekare-kare atau yang biasa disebut Upacara Perang Pandan dari Desa Tenganan, Kabupaten Karangasem. Upacara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Dewa Indra, dewa perang dalam kepercayaan Hindu di Bali.

Baca juga: Perayaan unik sambut tahun baru di Indonesia

Makare-kare dilakukan tiap tahun pada sasih kalima atau jika dikonversi ke dalam kalender Masehi berlangsung setiap sekitar bulan Juni. Perang Pandan akan diawali dengan upacara memohon keselamatan, lalu dimulai dengan aba-aba pemimpin adat Desa Tenganan. Setelah itu petarung akan memukul punggung lawan dengan cara merangkulnya terlebih dulu.

Mereka akan saling pukul punggung lawan dengan daun pandan lalu menggeretnya. Karena itu ritual ini juga disebut mageret pandan. Selepas pertandingan, sudah dipastikan tidak ada amarah ataupun dendam karena peserta melakukan dengan ikhlas sebagai bagian dari upacara adat.

Tradisi Tabuik, Sumatera Barat

Tradisi unik suku di Indonesia (Indonesia Kaya)

Tradisi asal Kota Pariaman, Sumatera Barat ini berlangsung sejak abad ke-19 Masehi. Kata tabuik diambil dari bahasa Arab yakni tabut yang artinya peti kayu. Secara simbolik upacara ini menggambarkan kebesaran Allah SWT yang membawa terbang jenazah Husein ke langit dengan buraq karena meninggal mengenaskan dalam Perang Karbala.

Tradisi ini dilaksanakan secara besar-besaran karena melibatkan banyak orang, mulai dari persiapan hingga puncak acara. Digelar pada tanggal 1 Muharram hingga 15 Muharram, tradisi Tabuik dimulai dengan mengambil tanah, menebang batang pisang, mataam, mengarak jari-jari, mengarak sorban, tabuik naik pangkek, yaitu prosesi menyambungkan badan

Baca juga: Kuliner nusantara unik yang patut kamu coba

Tabuik dan pernak-perniknya seperti sayap, ekor, dan bunga salapan, dilanjutkan dengan hoyak tabuik yang merupakan upacara peringatan kematian Husein dalam pertempuran di Bukit Karbala, dan akhirnya membuang Tabuik tersebut ke laut. Tradisi sarat makna spiritual ini hanya bisa kamu lihat di Sumatera Barat.

Tradisi Bau Nyale, Nusa Tenggara Barat

Tradisi unik suku di Indonesia (Phineme)

Siapa yang pernah menyangka bahwa di Nusa Tenggara Barat terdapat tradisi unik menangkap cacing laut di sepanjang pantai Pulau Lombok. Tradisi ini dilakukan secara turun-temurun setiap tanggal 20 di bulan 10 pada penanggalan Suku Sasak (Rowot Sasak) atau di sekitar bulan Februari pada kalender masehi.

Dalam tradisi ini, ribuan orang menangkap cacing laut (nyale) yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Mandalika sendiri dikenal sebagai putri cantik yang menghanyutkan diri ke laut lepas untuk menghindari peperangan antar-pangeran yang memperebutkan dirinya.

Tiap tahunnya, tradisi Bau Nyale diselenggarakan di sepanjang pantai bagian selatan hingga timur. Mulai dari Pantai Kaliantan, Pantai Seger, hingga Pantai Aan. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, banyak tidaknya nyale yang muncul setiap tahun, diyakini sebagai pertanda melimpahnya hasil panen para petani.

Baca juga: Liburan ke desa wisata di Indonesia

Tradisi Dugderan, Semarang, Jawa Tengah

Tradisi unik suku di Indonesia (Infobudaya)

Kita akan memasuki bulan suci Ramadhan dalam beberapa minggu lagi. Terdapat hal menarik yang dilakukan warga Semarang dalam menyambut bulan suci ini. Masyarakat Semarang memiliki tradisi unik yang disebut dugderan sejak masa kepemimpinan Bupati Kyai Raden Mas Tumenggung Purbaningrat atau Bupati Purbaningrat pada tahun 1881. Tradisi ini pada awalnya muncul akibat perbedaan pendapat masyarakat mengenai penetapan dimulainya bulan suci Ramadhan.

Dilansir dari situs PPID Kota Semarang, tradisi dugderan diawali dengan upacara dan penampilan para penari, lalu disusul oleh arak-arakan warak ngendog, sebuah mahluk yang menyerupai badak yang bertelur. Selanjutnya, rombongan penari, atraksi warak ngendog, dan para warga mengikuti karnaval dengan berjalan kaki menuju Masjid Kauman Semarang atau Masjid Agung Jawa Tengah.

Sesampainya di masjid, Gubernur Provinsi Jawa Tengah sudah menunggu kedatangan Walikota beserta rombongan karnaval. Selanjutnya, Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Semarang menyampaikan pidato serta ucapan selamat menunaikan ibadah puasa dalam bahasa Jawa. Tradisi ini dilakukan secara meriah lengkap dengan busana adat Jawa.

Tradisi Seba, Lebak, Banten

Tradisi unik suku di Indonesia (Good News From Indonesia)

Siapa disini yang tidak asing dengan suku Badui? Suku yang berasal dari Lebak, Banten ini ternyata memiliki tradisi unik yang mungkin jarang diketahui orang banyak lho, yaitu Upacara Seba. Upacara ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah kepada Yang Maha Kuasa serta harapan akan keselamatan.

Upacara ini dapat diartikan sebagai kunjungan resmi masyarakat Badui setelah musim panen. Rangkaian dari upacara ini didahului oleh Kawalu, yaitu ungkapan terima kasih kepada Tuhan atas hasil panen yang berlimpah. Lalu dilanjutkan dengan Ngalaksa, masyarakat Badui akan bersilaturahmi kepada kerabat sambil membawa hasil panen. Baru setelah itu Upacara Seba dimulai. Kemudian diakhiri dengan penyerahan hasil panen masyarakat Badui kepada Bupati. Sebaliknya, pemerintah akan menyerahkan bingkisan kepada perwakilan masyarakat Badui.

Spread the love

One thought on “Tradisi Unik Suku di Indonesia, Seperti Cari Cacing

  1. Sistem Matriarki yang Masih Ada Hingga Saat Ini
    Juni 14, 2023 at 11:35 am

    […] Baca juga: Tradisi suku unik di Indonesia […]

Comments are closed.