081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Tips Tahan Marah dan Emosi Selama Puasa Ramadan

Tips Tahan Marah dan Emosi Selama Puasa Ramadan

Haidiva.com-Puasa di bulan Ramadan tak hanya menahan lapar dan haus tetapi juga marah dan emosi buruk lainnya. Salah satu cara menahan emosi dengan memilih asupan nutrisi saat sahur dan buka puasa.

“Berpuasa tak hanya tentang menahan lapar namun juga emosi dan kurangnya asupan nutrisi akan memengaruhi pengendalian diri dan emosi seseorang. Dengan makanan dan minuman yang sehat, kamu bisa tetap tenang selama berpuasa,” ujar CEO Stress Management Indonesia Coach Pris melalui siaran persnya.

Ini caranya menahan emosi dan marah selama puasa Ramadan lewat pemilihan makanan.

Hindari makanan berlemak

Protein dan serat diketahui menjadi nutrisi penting yang dapat membantu seseorang merasa lebih kenyang selama berpuasa. Sementara makanan kaya akan lemak jenuh lebih cepat dicerna sehingga membuat seseorang mudah merasa lapar.

Coach Pris mengatakan, ada baiknya seseorang menghindari makanan yang tinggi lemak jenuh dan menambah konsumsi makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka. Lemak jenuh seperti aneka gorengan, makanan cepat saji, makanan manis, dan lain sebagainya.

“Ganti dengan buah-buahan segar dan sayuran, ” kata dia.

Baca juga: Pilih takjil bahaya makanan manis saat berbuka puasa

Istirahat cukup

depositohoto

Selama Ramadan, orang sering kurang tidur karena makan sahur. Padahal, riset membuktikan istirahat selama sekitar enam hingga tujuh jam bisa membantu seseorang menjaga kesehatan mental agar lebih stabil. Artinya, tidur cukup membuat emosi lebih stabil.

Orang berpuasa yang beristirahat lebih fokus menjalankan aktivitas sehari-hari. Karena itulah hindari begadang, dan tidur lebih awal. Tidur 10-15 menit setelah Salat Dzuhur juga menambah jam istirahat.

“Ada baiknya kamu mulai atur jadwal istirahat ideal selama puasa. Jangan sampai kamu begadang dan kesiangan sahur,” saran dia.

Lakukan journaling

Menulis jurnal (newcomernet)

Hal lain agar emosi terjaga, yakni melakukan journaling. Menurut Coach Pris, selama berpuasa, seseorang perlu mencari cara mencurahkan perasaan dan keluh kesah tanpa menyakiti perasaan orang lain dan pastinya dengan cara yang tidak membatalkan puasa.

Baca juga: Fakta tidur yang perlu kamu tahu

Journaling, kata dia, dapat membantu untuk menenangkan perasaan seseorang selama berpuasa. Dengan menuliskan keluh kesah dan perasaanmu, emosi negatif dapat mereda tanpa merugikan pihak lain atau terbawa emosi di kemudian hari.

Selain itu, journaling bisa menjadi salah satu media refleksi diri agar kamu bisa belajar untuk lebih baik lagi dalam menjaga kesehatan mental kamu.

Kerjakan hobi saat ngabuburit

CJP

Terakhir, Coach Pris menyarankan orang-orang yang berpuasa untuk menggunakan waktu luang untuk menjalankan hobi. Misalnya dengan melakukan aktivitas yang disenangi atau mengeksplorasi hal-hal baru yang belum pernah dicoba saat ngabuburit atau menunggu waktu buka.

Menurut Pris, otak akan lebih fokus terhadap kegiatan yang sedang dijalani sehingga waktu akan terasa lebih cepat. Otak juga mendapatkan hormon dopamin yang membantunya merasa lebih bahagia dengan hobi.

“Ramadhan bukan hanya soal haus dan lapar, kamu harus beramal dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk kebaikan. Kalau kamu memanfaatkan waktumu untuk menjaga pola hidup sehat, kamu juga bisa tetap bahagia selama berpuasa dan tambah semangat untuk beramal,” demikian pesan dia.

Spread the love