081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Tanda Bangkit Pasca Pandemi, APPMI Jatim Gelar Fashion Tendance

Tanda Bangkit Pasca Pandemi, APPMI Jatim Gelar Fashion Tendance

Haidiva.com Asosisasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Timur kembali menggelar acara fashion show bertajuk Recovery & Rebound East Java Fashion Tendance 2023-2024 pasca pandemi Covid-19 di Grand City Mall Surabaya, Kamis 10 Agustus 2023.

Denny Djoewardi, Chairman APPMI Jatim, saat melakukan konferensi pers bersama awak media mengatakan, jika APPMI sempat vakum karena pandemic. Maka dari itu acara kali ini menandai sebagai bangkitnya industri fashion yang ada di Jawa Timur.

Enam desainer unjuk gigi di hari pertama event East Java Fashion Tendance 2023-2024

“Sudah dua tahun karena COVID-19 kami tidak berjumpa, sekarang kami menghadirkan event ini dengan membawa tema recovery, bangkit kembali. Fashion show ini bertujuan mengembangkan potensi industri fashion Jatim pasca pandemi,” jelas Denny.

Pada gelaran East Java Fashion Tendance 2023-2024 ini menghadirkan desainer kenamaan Jawa Timur dan ibu kota Jakarta. Di hari pertama, menampilkan karya-karya apik koleksi dari Desainer Melia Wijaya, Ulfa Mumtaza, Lia Afif, Riris Ghofir, Stephanie Zhang, dan desainer ibu kota Nina Nugroho.

Ditambahkan Lia Afif, desainer yang juga Ketua Penyelenggara Event East Java Fashion Tendance 2023-2024 menjelaskan jika APPMI akan terus tetap eksis di industri fashion tanah air khususnya Jawa Timur.

Karya Lia Afif dalam East Java Fashion Tendance 2023-2024

Pada kesempatan ini Lia Afif menampilkan karya bertajuk Malya Kalyana yang memiliki arti keindahan kesempurnaan dengan mengaplikasikan kain tenun NTT. Lia pun mengombinasikan warna-warna yang kuat seperti terakota, hijau, cream, dan hitam.

Karya Ulfa Mumtaza dalam East Java Fashion Tendance 2023-2024

Ada juga Desainer Ulfa Mumtaza yang selalu khas dengan balutan Wastra Nusantara berupa batik tulis pewarna alam motif klasik kombinasi linen. Total enam outfit berpadu topi manis sebagai pengganti hijab.

Karya Stephanie Zang mengaplikasikan tenun NTT

Selain itu, Desainer Stephanie Zang di hari pertama gelaran event ini membawakan karya bertema Freedom, yang memiliki makna kebebasan berkarya. Pada karya ini, Stephanie menggunakan bahan linen dan kain Sumba yang selalu berkesan mewah.

Sama halnya dengan Stephanie, Desainer Riris Ghofir juga mengaplikasikan tenun berwarna hijau emerald. Riris mengaku langsung jatuh cinta dan memutuskan mengangkat tenun Gresik, yang juga kota asalnya.

Karya Riris Ghofir dengan warna batu emerald yang kontras

“Saya suka warnanya sangat cerah dan kontras. Karena kan daerah pesisir seperti Gresik identik dengan warna yang cerah. Selain itu juga motifnya sangat unik yang bercerita,” ucap Riris.

Desainer Melia Wijaya terinspirasi saat liburan di Spanyol

Berbeda dengan yang ditampilkan oleh Desainer Melia Wijaya yang mengangkat busana printing bertajuk Mosaics. Ide desain ini terinspirasi dari saat dirinya berlibur ke Spanyol dan melihat keindahan arsitek Gaudi yang menonjolkan keindahan mosaic bangunan.

“Warna dasar saya menggunakan merah, kuning, hijau, biru, dan putih tulang,” ucap Melia dihadapan para awak media.

Nina Nugroho dengan ciri khasnya busana office look muslimah

Tak hanya itu, busana untuk bekerja juga ditampilkan dalam event East Java Fashion Tendance 2023-2024 yang dibawakan oleh desainer asal ibu kota Nina Nugroho dengan ciri khasnya busana office look untuk para muslimah.

Sebagai informasi, event East Java Fashion Tendance 2023-2024, berlangsung selama empat hari hingga 13 Agustus 2023. Pada akhir acara juga akan dilangsugkan gelaran ajang pencarian wajah baru untuk model oleh APPMI Jatim.

Spread the love