081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Mengenal Clubhouse, Media Sosial Baru Berbasis Audio

Mengenal Clubhouse, Media Sosial Baru Berbasis Audio

Haidiva.com-Media sosial baru bernama Clubhouse menjadi perbincangan hangat warganet belakangan ini. Clubhouse merupakan aplikasi obrolan suara yang didirikan oleh Paul Davision dan Rohan Seth. Aplikasi ini dikembangkan oleh perusahaan software Alpha Exploration Co dan dirilis pada Maret 2020 lalu. Melalui aplikasi Clubhouse, pengguna bisa melakukan streaming audio, melakukan panggilan suara, hingga membuat acara dengan topik khusus yang dikemas mirip seperti podcast. Tertarik menggunakan Clubhouse? Simak dulu fakta tentang Clubhouse yang perlu kamu ketahui.

Baru bisa digunakan di iOS

Saat ini, aplikasi Clubhouse hadir secara eksklusif utnuk sistem operasi iOS. Artinya, baru pengguna perangkat besutan Apple saja yang bisa mengguanakan aplikasi ini. Pengguna smartphone dengan sistem operasi Android tampaknya harus bersabar lebih lama untuk bisa mencicipi aplikasi ini.

Harus punya undangan

Meski pengguna iOS dapat mengunduh aplikasi Clubhouse, tidak ada jaminan bahwa mereka dapat langsung bergabung dengan aplikasi tersebut. Hal ini karena metode bergabung unik yang diusung oleh Clubhouse. Peminat yang belum memiliki akun harus mendapat undangan terlebih dahulu dari orang yang sudah menjadi anggota Clubhouse sebelumnya. Karena aplikasi ini esklusif hanya ada di iOS dan memerlukan undangan keanggotaan, jumlah pengguna Clubhouse saat ini masih bersifat terbatas.

Tidak bisa direkam dan tidak ada siaran ulang

Semua obrolan di Clubhouse terjadi secara live, tak dapat direkam, dan tidak ada siaran ulang. Pengguna hanya bisa mendengar jika diundang ke ruang obrolan Clubhouse tersebut. Hal inilah yang membuat para musisi, terutama musisi di Amerika Serikat menyukai Clubhouse. Banyak musisi dan artis Amerika Serikat yang membuat surprise concert di Clubhouse.

Dipopulerkan Elon Musk

Awal kepopuleran Clubhouse berkat CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. Musk pada awal Februari menulis sebuah kicauan yang menyatakan bahwa ia akan hadir di acara bincang-bincang melalui aplikasi Clubhouse ini. Musk juga diketahui mengunggah sesi bincang-bindang tersebut di kanal YouTube miliknya. Tak perlu waktu lama, Clubhouse terkena “Elon Effect” dan popularitasnya ikut melejit. Menurut pendiri Clubhouse, aplikasi yang masih seumur jagung ini sudah memiliki dua juta pengguna dan memiliki valuasi yang ditaksir sekitar 1 miliar dollar AS (Sekitar Rp 13.8 triliun).

Mulai populer di Indonesia, ngobrol soal politik hingga sandal

Popularitas Clubhouse juga sampai ke Indonesia. Beberapa kali, tagar ataupun kata kunci “Clubhouse” juga masuk dalam trending topic di Twitter. Sejumlah figur publik di Tanah Air juga sudah mulai menggunakan aplikasi ini untuk berdiskusi, atau sekadar ngobrol santai. Topik-topik yang diangkat pun cukup beragam, mulai dari isu politik, startup, finansial, hingga perfilman. Tema obrolan santai pun tak luput dari perbincangan di Clubhouse. Misalnya, Arief Muhammad yang mengadakan bincang-bincang berjudul “Kenapa orang kaya pakai sendal dalam rumah?” baru-baru ini. Sesi ngobrol santai itu juga dihadiri sederet orang-orang beken Indonesia lainnya, seperti Founder Tokopedia William Tanuwijaya, Direktur Indofood Axton Salim, Isyana Saravati, Vidi Aldiano, hingga YouTuber Jerome Polin Sijabat.

Baca Juga: Tak Bisa Lepas dari Media Sosial? Awas FOMO!

Spread the love