081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Jadi Influencer, Cara Nikmati Masa Tua Ala Nenek Kakek Cina

Jadi Influencer, Cara Nikmati Masa Tua Ala Nenek Kakek Cina

Haidiva.com-Menjadi tua itu sulit dihindari. Tapi para nenek kakek dari Cina ini bisa menikmati masa tua dengan tetap gaya. Mereka mendobrak pandangan tradisional tentang hidup membosankan di hari tua menjadi seru dan bahagia.

Tulisan ini merupakan saduran dan New York Times. Beberapa aktivitas menarik seperti trio Nenek Rapper yang dikenal sebagai Sister Wang Is Coming. Mereka dikenal lewat video lucu di Douyin, TikTok versi China. Guo Yifen, 65, dan rekan musiknya, Wang Shuping, 64, dan Wang Xiurong, 66, memiliki lebih dari setengah juta pengikut yang menonton video musik mereka.

Nyanyian trio nenek ini berhubungan dengan makanan. Judulnya pun lucu seperti “Fried Mushrooms” dan “Country Food Rap.” Grup ini adalah bagian dari semakin banyak lansia Tionghoa yang telah menemukan kesuksesan viral dengan membagikan kehidupan sehari-hari mereka secara online.

Baca juga: Rahasia panjang umur orang Jepang

Sementara itu, ada sejumlah kakek yang melakoni karirnya sebagai model. Mereka melenggang di catwalk dengan percaya diri meski uban menghiasi. Mereka menawarkan tip makeup kepada jutaan penggemar. Bahkan ada juga laki-laki berusia 86 tahun yang hanya duduk dan bermain video game seperti Call of Duty.

Efek demografi tua yang melek teknologi

Sister Wang is Coming bersama salah satu cucu (new York Times)

Dengan lebih dari 260 juta penduduk berusia di atas 60 tahun, Cina memiliki populasi lansia terbesar dan paling cepat berkembang di dunia. Hampir setengahnya sudah melek online. Alhasil, mereka memilih untuk mewujudkan impian profesional mereka, sementara yang lain hanya bersenang-senang.

Banyak yang menemukan persahabatan dengan penggemar mereka, mengatasi kehidupan yang sepi. Mereka termasuk generasi baru pensiunan Cina yang memiliki cucu lebih sedikit daripada sebelumnya. Para nenek kakek ini mempunyai kebebasan finansial untuk mengejar hobi dan berbagi pengalaman secara online.

Para penyanyi, penari, dan selebritas yang tidak disengaja adalah bagian dari komunitas manula global yang telah menggunakan media sosial tertinggi. Di Cina, menjadi influencer melawan stereotip yang mengakar bahwa kakek-nenek mestinya tinggal di rumah atau membantu merawat keluarga mereka dengan membersihkan, memasak, dan merawat cucu mereka sementara anak-anak mereka yang sudah dewasa bekerja. Bagi beberapa pensiunan, cucu bukanlah faktor sama sekali, dengan lebih banyak pemuda Tionghoa menolak menikah atau memilih untuk tidak memulai sebuah keluarga.

Baca juga: Shirley Curry, nenek 83 tahun jadi karakter game

“Kami melihat usia tua orang tua kami dan kami pikir, kami harus hidup dengan cara yang berbeda,” kata Sun Yang, 66 tahun.

Sun Yang adalah mantan guru bahasa Inggris yang pensiun lebih dari satu dekade lalu. Ia dan tiga temannya menjadi fashion influencer yang menggunakan nama Glamma Beijing. Dalam video mereka, mereka memodelkan pakaian vintage dan modern serta tip gaya menenun dengan saran kehidupan sehari-hari.

Dibantu anak, menantu, bahkan cucu

Glamma Beijing

Bintang-bintang Glamma Beijing terkadang menampilkan keluarga dalam video mereka. Menantu perempuan Sun mengelola akun media sosial, dan cucu perempuannya yang berusia 6 tahun sering membantu pembuatan film.

Meski demikian, para nenek ini tetap mandiri. Mereka membuat topik video sendiri seperti berbicara tentang bepergian, mendaki, dan menghadiri latihan untuk peragaan busana.

Baca juga: Silver fox, standar laki-laki ganteng saat menua

Dalam video musik Sister Wang Is Coming, Guo dan teman-temannya berlarian di ladang, saling mengerjai, atau berbaring di rerumputan dan melamun. Mereka nge-rap tentang kecintaan mereka pada memasak dan makan. Ini adalah dunia yang jauh dari rutinitas sehari-hari yang pernah mereka lakukan sebagai ibu dan istri dengan anak-anak untuk dibesarkan dan suami untuk diberi makan.

Pendapatan lumayan

Wang Deshun, model 84 tahun

Ada uang di dalamnya aktivitas media sosial mereka. Melalui akun Douyin, Sister Wang Is Coming menghasilkan sekitar US$ 1.400 sebulan atau sekitar Rp 20 juta. Angka tersebut belum termasuk promosi berbayar produk yang mereka iklankan. Seiring bertambahnya basis penggemar, penghasilan para nenek ini semakin banyak.

Sedangkan Glamma Beijing mendapatkan keuntungan dari streaming. Mereka dapat menghasilkan lebih dari US$ 27.000 atau sekitar Rp 380 juta dari sebuah iklan dan komisi penjualan.Dalam salah satu acara di bulan Agustus, keempat nenek tersebut duduk di tepi danau di taman Beijing dan berbicara tentang masa muda mereka saat 21.000 orang menonton secara online.

Tahu kapan harus istirahat

Tang Shikun, kakek yang suka bernyanyi (New York Times)

Tetapi kesuksesan dapat memiliki tantangannya sendiri. Beberapa influencer yang lebih tua di negara ini dikelola oleh agensi bakat yang memberlakukan kuota produk yang harus para lansia ini lakukan. Mereka harus mengesampingkan kelelahan saat menjajakan produk.

Baca juga: Meninggal usia 99 tahu, fakta menarik kakek dari Pangeran William

Ketika Tang Shikun, 86, mulai memfilmkan dirinya bernyanyi pada tahun 2020, ada seribu penonton yang melihatnya secara langsung si setiap sesi. Selama dua tahun, ia berhasil mengumpulkan uang sekitar US$ 6800 atau sekitar Rp 96 juta.

Tang yang dikenal sebagai Kakek Suka Bernyanyi telah mempunyai penggemar sendiri. Saat Douyin memberi tahu cucunya, Tang Rui, yang mengelola akun tersebut untuk meningkatkan performanya, ia menolak.Kakek Tang lebih memilih bernyanyi sesuai keinginan saja, tak tergiur iming-iming uang.

Tang adalah seorang mantan inspektur amunisi di sebuah pabrik milik negara, Tang telah pensiun selama 36 tahun. Musik telah memberinya kepuasan sejak dia pindah dari Cina timur laut ke provinsi selatan tropis Hainan pada 2019. “Saya sudah cukup bahagia saat ada yang menikmati permainan keyboard dan nyanyian saya,” ujarnya.

Spread the love