081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Hari Batik Nasional: Indahnya Batik Seribu Warna Pamekasan

Hari Batik Nasional: Indahnya Batik Seribu Warna Pamekasan

Haidiva.com-Pandemi Covid-19 menghantam berbagai industri yang menopang perekonomian Indonesia, tak terkecuali industri batik. Tak ingin industri batik makin terpuruk, desainer Embran Nawawi bekerjasama dengan Disperindag Kabupaten Pamekasan menggelar pameran bertajuk “Sepenggal Kisah dan Sejarah Batik Pamekasan”, di Hotel Bumi Surabaya (2/10).

Pameran yang digelar bertepatan dengan Hari Batik Nasional ini dibuka dengan fashion show oleh sejumlah model yang membawakan busana dari batik Pamekasan. Menariknya gelaran ini juga disiarkan secara virtual, karena memang tamu undangan terbatas, untuk mematuhi protokol kesehatan.

Dalam kesempatan itu hadir juga Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam yang memamerkan selembar kain batik yang berusia 120 tahun. “Keluarga saya merupakan perajin batik, kain ini diwariskan secara turun temurun. Kemeja yang saya kenakan direpro semirip mungkin dengan kain batik ini,” ujarnya.

Menanggapi situasi pandemi ini, Baddrud mengatakan akan mendukung dan memfasilitasi para perajin batik, misalnya memberikan BPJS kesehatan untuk para pembatik.

Sementara, Ahmad Sjaifuddin, Kepala Disperindag Kabupaten Pamekasan menjelaskan, batik pamekasan juga dikenal sebagai Batik Seribu Warna, karena banyaknya warna, motif dan jenisnya. Ada motif Per Keper (kupu-kupu), Sekar Jagad, Isen Mo’ Ramo’ (akar-akaran) dan masih banyak lagi. “Motif dan corak Batik Pamekasan berkembang setiap tahunnya. Banyak muncul juga motif-motif baru yang semakin mewarnai keragaman batik Pamekasan,” ungkapnya.

Saat ini pemerintah Kabupaten Pamekasan ingin lebih mendekatkan batik ke generasi muda. “Fashion show seperti ini bisa memperkenalkan batik pamekasan kepada generasi milenial. Lihat saja tadi baju-baju yang ditampilkan modelnya kekinian,” ujar Ahmad.

Sementara Embran Nawawi mengatakan, untuk mengenalkan batik ke generasi muda, bisa dimulai dengan mengenalkan warna batik yang sesuai dengan warna kesukaan. “Bisa dimulai dengan pengenalan warna, batik itu warnanya beragam, pasti ada yang menjadi warna favoritnya. Baru berlanjut ke model baju. Bisa pilih ke model baju favoritnya. Lambat laun mereka akan lekat dengan batik. Saya yakin batik ini akan tetap lestari, karena batik adalah budaya masa depan yang akan dibawa generasi muda.”

Spread the love