081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Hamil Di Usia Tua, Ini yang Perlu Dilakukan

Hamil Di Usia Tua, Ini yang Perlu Dilakukan

Haidiva.com-Kehamilan di usia tua lebih rentan dibandingkan saat berumur muda. Dokter spesialis kandungan sekaligus founder aplikasi Hamilku.id, Sonny Fadli mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih intens saat hamil di umur 35 tahun ke atas.

“Risiko hamil di usia 35 tahun lebih tinggi karena itu perlu pemeriksaan lebih banyak,” kata Sonny ketika di Instagram Live yang digelar oleh Haidiva bersama Hamilku.id.

Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan saat hamil berusia tua.

Pemeriksaan risiko preeklamsia

Ada beberapa skrining yang harus dilakukan saat hamil di usia tua. Pertama adalah pemeriksaan risiko preeklamsia pada trimester pertama. Preeklamsia adalah kondisi kehamilan yang ditandai tekanan darah tingga dan kandungan protein yang tinggi pada urin.

“Ibu hamil berusia tua lebih rentan mengalami preeklamsia dibandingkan saat berusia muda,” kata Sonny.

Baca juga: Kesehatan ibu dan bayi, hulu pembangunan SDM

Kondisi ini bisa membahayakan ibu dan janin bahkan bisa menyebabkan kematian. Setelah diketahui kondisi tersebut, dokter akan menentukan tindakan untuk pencegahan sehingga kondisi ibu dan janin sehat dan bisa melahirkan dengan selamat.

Pemeriksaan risiko kongenital

Kedua, skrining kelainan kongenital pada trimester kedua perlu dilakukan. Kelainan kongenital adalah kelainan bawaan yang didapat sejak lahir yang menyebabkan kecacatan atau ganggun fungsi organ.

Janin yang dikandung ibu hamil di atas usia 35 tahun berisiko mengalami kelainan kongenital seperti down syndrome, bibir sumbing, gangguan jantung dan lain sebagainya. Deteksi dini perlu dilakukan mulai dari USG kandungan, tes darah janin, tes genetik, dan lain sebagainya.

“Jadi waktu USG, jangan hanya tanya jenis kelamin saja,” ujar Sonny.

Konsumsi makanan bergizi dari awal kehamilan

Saat hamil, ibu perlu mengonsumi makanan bergizi seperti asam folat, zat besi, dan lain sebagainya. Sonny mengatakan makanan ini bisa diperoleh melalui buah-buahan, sayur, dan protein.

Baca juga: Ketahui denied pregnancy, sindrom menolak kehamilan

Sonny mengatakan tak perlu membeli makanan yang mahal karena banyak pilihan menu bergizi dengan harga murah. Ia mendcontohkan makanan seperti daun kelor yang mudah dijumpai di Indonesia ternyata mempunyai gizi yang bagus seperti ikan salmon.

Makanan bergizi wajib dikonsumsi mulai dari awal kehamilan, jangan menunggu trimester akhir. Penyebabnya karena pembentukan serabut otak sudah dimulai sejak trimester pertama. Ini juga mencegah risiko kongenital pada janin.

“Suplemen vitamin boleh, tapi percuma banyak minum suplemen tapi tidak makan makanan cukup gizi,” kata Sonny.

Calon ayah harus lebih peduli

Semua laki-laki harus menjadi suami siaga saat istrinya hamil. Untuk pasangan berusia 35 tahun ke atas, calon ayah perlu jauh lebih menjaga istri dan bayi di kandungan karena risiko akan lebih tinggi. Ibu hamil yang berusia tua seringkali kelelahan saat membawa kandungannya sehingga sering luput dengan kesehatannya.

Tidak hanya menemani di dokter kandungan, calon ayah juga wajib tahu kondisi kesehatan ibu dan janin secara rinci dan penanganan bila ada gangguan pada kehamilan istri. Mulai dari jadwal pemeriksaan bulanan, jenis makanan, riwayat kesehatan ibu, semuanya harus diketahui oleh suami. Sonny mengatakan tanggung jawab kesehatan janin tak hanya ada di ibu saja tetapi juga ayah.

Spread the love

One thought on “Hamil Di Usia Tua, Ini yang Perlu Dilakukan

  1. Rekomendasi Dokter Spesialis Kandungan di Sidoarjo
    Januari 10, 2024 at 10:00 am

    […] Baca juga: Hamil tua, ini yang harus dilakukan […]

Comments are closed.