Gaya Hidup Ramah Lingkungan, Lebih Sehat dan Murah

Haidiva.com– Perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan ternyata tak mahal. Hal ini justru mampu meminimalisir pengeluaran dan lebih murah. Perubahan lifestyle mampu mencegah pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius.

Hasil riset yang dikeluarkan peneliti dari Universitas Leeds Inggris menyebutkan ada lima perubahan gaya hidup yang mencegah kerusakan lingkungan dan pemanasan global. Studi tersebut bekerja sama dengan perusahaan teknik global Arup dan C40 Cities Climate Leadership Group, berjudul “Power of People”.

Berikut ini adalah lima perubahan gaya hidup yang dirangkum berdasarkan rekomendasi penelitian tersebut.

Vegetarian dan minimalisir limbah

Perkiraan menunjukkan bahwa produksi daging dan produk hewani mewakili sekitar 15 persen dari emisi gas rumah kaca global. Dalam hal ini, mengurangi konsumsi daging merupakan faktor penting dalam memerangi perubahan iklim.

Baca juga: Cara kurangi sampah makanan saat pandemi

Menurut laporan penelitian “Power of People”, mengurangi limbah makanan secara drastis dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan vegetarian. Jumlahnya mencapai 12 persen dari total penghematan yang dibutuhkan oleh negara-negara di wilayah Amerika Utara dan Eropa untuk mengurangi emisi gas rumah kaca setidaknya 40 persen pada tahun 2030.

Selain itu, menjadi vegetarian tidaklah mahal. Harga sumber protein nabati seperti tahu dan tempe jelas lebih murah dibandingkan daging. Lebih banyak makan sayur jelas menyehatkan badan dan mencegah timbunan kolesterol.

Batasi perjalanan udara

Perjalanan udara dikenal sebagai moda transportasi yang paling berpolusi. Bahkan diperkirakan 45 kali lebih berpolusi daripada kereta api, menurut Badan Transisi Ekologi Prancis (Ademe).

Hasil riset merekomendasikan sebisa mungkin warga dunia mengurangi penerbangan liburan menjadi satu penerbangan jarak pendek setiap tiga tahun dan satu penerbangan jarak jauh setiap delapan tahun.

Baca juga: Trik gaya hidup hemat lebih ramah lingkungan

Riset menyarankan untuk menghindari “perjalanan udara santai” ke luar kota. Perjalanan ini menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Greenpeace, 53 persen anak muda di Prancis mengatakan mereka tidak, atau sangat jarang, terbang untuk bersantai.

Sebagai gantinya, ubah perjalanan santai dengan berkeliling kota menggunakan sepeda atau transportasi umum. Hal ini jelas lebih murah dan sehat serta meningkatkan perekonomian lokal.

Minimalisir fast fashion

Dari penyewaan pakaian dan pembelian pakaian bekas hingga pakaian virtual, pendekatan sadar lingkungan terhadap mode sedang meningkat. Solusi untuk membantu konsumen menjauh dari industri mode cepat menjadi semakin banyak.

“Dengan mengurangi jumlah item pakaian baru menjadi tiga dan maksimal delapan item pakaian selama satu tahun, memberikan 6 persen dari total penghematan yang dibutuhkan,” tulis studi tersebut.

Baca juga: Etika berbelanja produk fashion, perhatikan prosesnya

Penghematan jumlah baju mencegah kita menjadi lebih konsumtif. Setelah itu, Kamu juga bisa mendaur ulang baju lama menjadi produk lain seperti keset, tas, selimut, dan lain sebagainya.

Kurangi penggunaan mobil pribadi

Studi tersebut menyebutkan bahwa polusi dari kendaraan pribadi hingga asuransi kendaraan merupakan pemborosan besar yang dapat ditanggulangi dengan penggunaan transportasi umum. Pemerintah kota dianjurkan menyediakan transportasi massa yang layak dan nyaman bagi penduduknya.

“Bagi mereka yang bisa, mengurangi kepemilikan kendaraan dan jika mungkin menjauh dari kepemilikan kendaraan pribadi, akan memberikan dua persen dari total penghematan yang dibutuhkan pada tahun 2030,” kata studi tersebut.

Penggunaan transportasi massa juga membuat kita lebih sehat. Proses berjalan dan berdiri saat menunggu menjadi olah raga ringan di sela-sela kesibukan kota. Badan yang banyak bergerak memotong kalori lebih banyak sehingga mencegah kegemukan dan penyakit kronis lainnya.

Baca juga: Perabotan rumah tangga yang bikin lebih sehat

Gunakan perangkat elektronik setidaknya selama tujuh tahun

Perkembangan jaman tidak dapat menahan kemajuan teknologi, termasuk kebutuhan untuk menggunakan ponsel canggih yang diduga dapat mendukung profesi seseorang. Ganti ponsel paling cepat dua tahun untuk mencegah menumpuknya sampah elektonik.

Sedangkan perangkat elektronik lain seperti kulkas, oven, microwave, komputer, televisi dan lain sebagainya sebaiknya tidak diganti sebelum berusia tahun. Alih-alih membeli baru, perbaiki perangkat elektronik saat rusak. Cara ini juga menghemat anggaran rumah tangga.

“Dengan mengoptimalkan masa pakai elektronik dan peralatan, menjaganya setidaknya selama tujuh tahun, akan memberikan tiga persen dari total penghematan yang dibutuhkan,” studi tersebut meyakinkan.