081-2173-3281 redaksi@haidiva.com

Dua Siswa Lotus Art Raih Juara Menggambar Internasional

Dua Siswa Lotus Art Raih Juara Menggambar Internasional

Haidiva.com Kecil-kecil sudah mengharumkan nama Indonesia, ialah Anindayu Gendhis Nareswari dan Raisya Kayla Wijaya, siswa Sanggar Kesenian Lotus Art, Surabaya. Keduanya berhasil meraih juara menggambar dalam ajang XXXI International Festival of Fine Art Color Art Competition di Polandia tahun 2022 lalu. Patut berbangga mereka berhasil masuk 165 karya terbaik dan bersaing dari 1600 karya dari 25 negara. Indonesia pun mendapat lima penghargaan, dan dua diantaranya berhasil ditorehkan dari siswa Lotus Art Surabaya.

Tema Dreams Come True yang diusung oleh panitia, berhasil ditaklukkan dua gadis cilik tersebut dengan gaya mereka masing-masing. Jika Gendhis, panggilan akrab gadis kelahiran 17 Agustus 2013 ini menggambarkan seorang anak sedang melukis dengan latar belakang dinding yang dipenuhi dengan karya lukisan sang anak tersebut, yang mempunyai makna tentang harapan dan cita-cita setingggi langit.

Lain halnya dengan Raisya, yang menggambar sebuah robot dengan gaya khasnya menggambar dekoratif pattern. Diceritakan robot tersebut adalah sosok pahlawan di bumi ini. Siswi SD Muhammadiyah 4 Surabaya ini juga berimajinasi jika dirinya bisa menjadi robot bak superhero.

Lomba di Mall Kalah, Gendhis Buktikan Juara Internasional

Dibalik Pandemi Covid-19 yang melanda diseluruh dunia, membawa hikmah tersendiri bagi anak-anak ini. Nyatanya bakat menggambar mereka semakin terasah ditambah dukungan arahan dari Sanggar Lotus Art.

Anindayu Gendhis dan karya menggambarnya

Ayu Fetriana, Ibunda Gendhis menuturkan jika anaknya memang memiliki ketertarikan seni rupa ini sejak usia balita. Dan tak bisa dipungkiri jika pandemi membuat skill menggambar Gendhis semakin terlihat.

“Gendhis ini bakatnya memang terlihat sejak kecil suka corat-coret di lantai. Kalau saya kasih kertas pasti penuh dengan gambar. Nah karena waktu itu (pandemi) Gendhis masih kelas 1 SD, di rumah kan bosan nggak bisa kemana-kemana ruang kita terbatas, tapi saya tetap ingin anak saya mengisinya dengan kegiatan positif. Maka terbesitlah menggambar ini, walaupun Gendhis juga coba-coba kegiatan lain seperti coding, menyanyi. Namun memang yang paling menonjol ya ini (menggambar),” terang Ibunda Gendhis dalam live zoom, Rabu 25 Januari 2023.

Maka dari itu ia pun mempercayakan Gendhis dibawah arahan Sanggar Lotus Art agar bakatnya terwadahi. Meski Gendhis mengikuti kursus secara daring karena dirinya berasal dari Samarinda, Kalimantan namun ia mampu menangkap pembelajaran jarak jauh tersebut. Terbukti gadis cilik berzodiak Leo ini mampu menoreh prestasi di skala nasional maupun internasional.

“Terbaru memang juara di Polandia ini. Tapi Gendhis juga pernah lolos kompetisi menggambar di Amerika. Selain itu karyanya juga lolos dalam pameran yang diselenggrakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta,” ucap Ayu.

Karya Gendhis yang juara dalam Festival Seni di Polandia

Menariknya Ayu juga menceritakan jika anaknya malah tak lolos dalam kompetisi lokal seperti di pusat perbelanjaan yang kerap diadakan oleh pihak mall.

“Iya kalah kalau di acara mall-mall seperti itu,” canda Ibunda Gendhis.

Namun kalah menang tak jadi masalah bagi orang tua Gendhis. Menurutnya terpenting sang buah hati mampu menyalurkan bakatnya dengan baik. Bahkan lanjut Ayu, anaknya kerap kali berjualan stiker di sekolah dengan karya lukisan Gendhis.

“Sempet Gendhis ini juga juga jualan stiker di sekolah karena teman-temannya banyak yang suka dan minta digambarin,” celetuk Ayu.

“Iya aku jualan stiker. Aku gambar di kertas terus aku gunting dan belakangnya dikasih selotip, temenku banyak yang minta,” tambah Gendhis via zoom.

Ditambahkan Igadya Muzdalifah, pembimbing Gendhis dari Lotus Art menjelaskan jika anak didiknya memang memiliki bakat yang menonjol dan keunikan tersendiri.

Gendhis menjuarai lomba menggambar skala internasional

“Gendhis ini anak yang cerdas dan keingintahuannya sangat tinggi, imajinasinya juga sangat luas. Ia suka mengeksplor teknik menggambar. Walaupun kita memang melakukan pembelajaran secara daring, tapi Gendhis ini selalu aktif saat forum meet. Apalagi Gendhis dan Ibunya juga sempat ke Surabaya dan Sidoarjo untuk bertemu langsung dengan pengajar di Lotus Art, padahal mereka jauh -jauh dari Samarinda, saya pribadi apresiasi sekali,” tutur Dya, pengajar Gendhis.

“Menurut saya pun Gendhis ini bisa jadi juara dalam kompetisi menggambar di festival seni di Polandia, karena memang karyanya secara tekis sederhana dan orisinil. Namun secara konsep sangat matang dan dalam,” pungkasnya.

Raisya Gadis Cilik Asal Surabaya yang Multitalenta

Sama halnya dengan Gendis, bakat Raisya semakin terasah sejak pandemi. Bergabung di Lotus Art dua tahun lalu, Raisya berhasil menembus juara menggambar di Polandia akhir tahun lalu. Karya lukisan robot yang ikonik membawa dirinya meraih prestasi tersebut.

Kristinanto, Ayah Raisya menjelaskan jika sang anak suka menggambar sejak duduk dibangku Taman Kanak-Kanak. Ia menceritakan jika guru Raisya menceritakan jika sang anak memilki keistimewaan dalam hal menggambar.

Raisya Kayla Wijaya bersama sang Ayah Kristinanto

“Guru TKnya itu bilang kalau anak saya ini punya bakat gambar. Maka dari itu saya pun sangat mendukung bakat Ica (panggilan akrab Raisya) ini saya sering ikutkan lomba-lomba,” tutur Kristinanto saat ditemui di rumahnya di Jln.Gubeng Kertajaya, Rabu 1 Februari 2023.

“Nah waktu pandemi ini biar nggak bosan makanya saya ikutkan les gambar di Lotus Art, kan sesuai dengan bakatnya biar makin terarah,” lanjutnya.

Meski kerap langganan juara dalam bidang menggambar, menurutnya mengikutkan anak ke sanggar lukis agar wawasannya semakin luas dan bakatnya semakin terasah.

“Wawasan Ica semakin luas dari mengenal gambar, mengenal bentuk itu dari kursus di Lotus,” ujarnya.

Gambar Khas Raisya, dekoratif full pattern

Meski disibukkan dengan padatnya aktivitas kantor, namun Kristinanto selalu memiliki quality time bersama Raisya untuk melihat perkembangan bakat anak semata wayangnya.

“Sebagai orangtua memang harus ada effort lebih untuk anak. Saya selalu menyempatkan waktu untuk menemani Ica agar dia semakin semangat dalam mengerjakan sesuatu yang ia punya (skill),” jelasnya.

Lebih lanjut Ayah Raisya ini juga memaparkan jika sang anak tak hanya memiliki ketertarikan dibidang seni menggambar saja, namun juga olahraga dan musik.

“Ica ini nyatanya juga punya ketertarikan di dunia musik. Tetangga saya kan main gitar, dari situ Ica belajar. Jari-jarinya ternyata kuat dan bisa memainkan alat petik ini. Tak berhenti disitu sejak pandemi hingga sekarang Ica juga disibukkan dengan olahraga baseball, karena dia sekarang atlet,” paparnya.

Raisya menjuarai lomba menggambar internasional dalam Festival Seni di Polandia

Peran orang tua dalam membimbing bakat anak sangatlah penting. Bagi Kristinanto hal itu sudah menjadi tanggung jawab orang tua agar kelak kemampuan sang anak benar-benar terwadahi dengan tepat.

“Bakat itu tersimpan dari kecil, setiap anak memiliki bakat. Tapi kan nggak semuanya tahu bakatnya, maka dari itu peran kita orang tua mengarahkan dan mendukung penuh. Apapun yang dilakukan anak asalkan positif kita harus dukung, dengan berjalannya waktu maka bakat itu akan muncul,” pesan Kristinanto.

Edukasi Masyarakat agar Seni Lukis di Indonesia Semakin Berkembang

Torehan prestasi dari dua gadis cilik ini, tentu tak lepas dari arahan sang guru, I Putu Mahendra yang sekaligus Founder Lotus Art Courses. Pria berdarah Bali ini kagum dengan keberhasilan dua anak didiknya yang berhasil juara di Festival Seni Polandia yang mampu mengalahkan beberapa peserta dari penjuru dunia. Terbaru siswa Lotus Art juga menjuarai dalam kompetisi seni di Rumania.

“Kunci pertamanya dulu yang penting harus berani, berani menuangkan ekspresi. Nah kami pun di Lotus selalu menekankan untuk menggambar itu biarkan anak yang mendominasi jangan gurunya yang mendoktrin. Jadi ide itu dari anaknya. Nah kalau anak ini ingin bereksperimen dengan kombinasi-kombinasi warna itu jangan dicela, kita support saja kita kasih masukan, jadi biar anak itu nggak takut bereksperimen,” pesan Hendra, Pendiri Lotus Art.

Hendra yang juga kerap menjadi juri kompetisi melukis ini menuturkan jika dirinya pun memiliki visi misi agar seni menggambar di Indonesia bisa semakin berkembang. Maka dari itu ia selalu membagikan ilmu dan pengalamannya pada momen-momen tertentu

I Putu Mahendra Founder Lotus Art Courses sedang membimbing siswa menggambar dekoratif

“Kalau untuk kompetisi internasional itu penilaiannya cenderung variatif. Mereka menilai tidak hanya dari satu sisi, kalau disini kan biasanya yang dinilai cuma realis dekoratif. Tapi kalau di luar itu yang dinilai bisa dari sisi abstrak, ekspresif, gaya-gaya picasso juga bisa, kalau disini mungkin masih awam ya. Saya yang juga biasa didapuk jadi juri atau juga pernah bekerjasama dengan kedutaan, saya manfaatkan momen itu untuk sharing agar seni menggambar disini semakin berkembang,” pungkas pria lulusan Desain Grafis UNESA.

Spread the love