Haidiva.com-Bayi perempuan bernama Molly Gibson lahir akhir Oktober lalu. Uniknya, Molly sebenarnya bisa lahir puluhan tahun lalu karena embrionya telah dibekukan sejak Oktober 1992, 28 tahun yang lalu. Embrio berusia 27 tahun itu kemudian diadopsi oleh Ben dan Tina Gibson, keluarga di Tennesesse pada Februari tahun ini.
Dikutip dari CNN, berikut fakta menarik dari Molly Gibson
Pecahkan rekor dunia

Molly menjadi embrio bayi terlama yang dibekukan di dunia. Ia sebenarnya bisa saja lahir 27 tahun yang lalu sebelum diadopsi oleh Tina dan Ben Gibson dari Tennessee, Amerika Serikat. Molly memecahkan rekor kakaknya, Emma, yang embrionya dibekukan 24 tahun. Ben dan Tina sangat antusias dengan kelahiran puteri keduanya.
Baca juga: Nadya-Nabila, Kembar yang Bertemu Setelah Terpisah Sejak Bayi
Kembar beda tahun

Molly mempunyai kakak kembar bernama Emma yang juga diaopsi oleh kelurga Gibson. Bedanya Emma lahir tiga tahun sebelum Molly, November 2017. Tina mengandung Emma dan Molly dibantu oleh National Embryo Donation Center, sebuah organisasi nirlaba yang mengelola embrio beku. Pasutri yang sulit punya anak tapi meginginkannya bisa mengadopsi embrio ini. Ben Gibson, ayah angkat kedua bayi tersebut mengalami masalah kesuburan yang membuatnya tidak bisa punya anak.
Putri yang sebaya dengan ibunya

Tina, ibu angkat yang mengandung Emma dan Molly, lahir di tahun 1992. Sementara Ben kelahiran tahun 1984. Bila kedua putrinya lahir setelah embrio ada, mereka mungkin sebaya dengan Tina dan seumuran dengan adik Ben. Uniknya, wajah Emma dan Molly terlihat mirip dengan kedua orang tuanya.
“Kami akan menjadi teman baik,” kata Tina sumringah.
Baca juga: Kisah Pabrik Bayi di Beberapa Negara
Bukti teknologi maju

Carol Sommerfolt, direktur laboratorium dan ahli embriologi pusat mengatakan 75 persen embrio yang disumbangkan dan dibekukan berhasil dikandung. Dari embrio yang disumbangkan, hanya 30 persen yang berhasil dilahirkan. Angka ini tak terlalu beda jauh dengan tingkat keberhasilan bayi tabung yang dihasilkan dari sel telur dan sperma orang tua biologis masing-masing.
Carol mengatakan cerita keluarga Gibson menunjukkan kemajuan teknologi yang membuat kualitas embrio lama tak berubah. Terbukti dengan kelahiran Molly yang sehat.